Rabu, 15 April 2009

Akhir Pengembaraan Hamba


Bagaimana aku mengerti artinya berhenti jika hatiku terus mengembara
Melesat menembus belukar perjuangan seperti kijang yang tak pernah kehilangan kelincahannya
Kupejamkan kelopak mata lalu berkhayal tentang sebuah negeri indah
Lebih indah dari negeri dongeng
Negeri dengan sejuta cerita bahagia, tiap orang punya cerita bahagianya sendiri
Aku mengembara terus demi memuaskan dahagaku pada bahagianya negeri impian
Ada sekumpulan orang yang kuumpamakan layaknya kupu-kupu
Awal dengan sudut pandang liar yang tak disukai bahkan menjijikkan
Tak berhenti berjuang sampai keindahan menjadi saudara kembarnya
menyatu dalam dimensi yang tak terbatasi ruang dan waktu
Berbagi kebahagiaan pada tiap jiwa yang dititipkan di sekelilingnya
Menyenangkan…
Lalu tiba-tiba satu titik memaksaku tinggal sejenak
Ada pula sekumpulan orang yang bagiku tak layak ada di situ
Jiwaku menekan untuk mencari jawaban dari tiap pertanyaan yang hampir-hampir memenuhi ruang otakku
Keindahan itu berartikah bagi sang pencari kepuasan dunia?
Apakah artinya kebahagiaan bagi para budak syahwat?
Lalu yang kulakukan ini apa?
Dan apakah-apakah lain …yang terhela dan bergulung seperti benang mengacaukan kerja keras saraf kepalaku
Sejuta cerita bahagia khayalan itu menjadi kenyataankah ketika aku kembali?
Sampai-sampai aku takut membuka mata…
Melihat kenyataan yang tak sesuai pengharapan
Kuteruskan mengembara bersama khayalanku, terus mencari dengan mata hati
Lalu kepada siapa aku membawa daftar pertanyaan-pertanyaan tadi?
Pertanyaan yang hampir-hampir mewarnai hatiku semerah saga
Perih…
Hampir-hampir kata menyerah berhasil membujuk untuk tak lagi melesat seperti kijang di belantara dunia
Namun akhirnya keperihan tak datang sendiri
Ada yang mengekor dibelakangnya, bahkan lebih banyak lagi
Layaknya daun yang gugur dari tangkainya karena telah tiba waktunya
keperihan pun pergi
Aku bahkan mendapatkan jawaban lebih dari yang kutanyakan
Allah…
Satu kata yang lebih dari cukup buatku
Muara semua itu adalah Dia
Yang tak pernah letih mengurus semua ciptaan-Nya
Tak pernah melewatkan sekecil apapun keletihan dan keperihan yang menempeli jejak langkah pejuang-pejuang Nya
Sayangnya terkadang kita tak pernah menyadari ‘keterlambatan’ yang indah dari Allah
Memutuskan diri berhenti padahal ada satu lembaran lagi yang seharusnya dibuka sampai ia menemukan apa yang ia butuhkan
Bukan yang ia inginkan…
Berputus asa dari kasih sayang-Nya saat ia hampir menuai buah perjuangannya
Negeri impian sesungguhnya ada dan bermula dalam jiwa tiap hamba
Berdetak bersama jantungnya dan mengalir bersama darahnya
Ada ketika ia meletakkan tahta Allah lebih tinggi dari segalanya
Terurai bersama derasnya alir doa di setiap sujud panjangnya
Berbagi kesejukan kasih-Nya pada tiap raga yang Allah titipkan ruh di dalamnya
Menjaga cinta hakiki yang ia punya lebih dari apapun jua
Dan… mahkota kebahagiaan nyata mulai mekar di jiwa
Memeluk erat tiap anugerah dari-Nya
Membawa jiwa menuju kerinduan bertemu Kekasih Sejatinya
Menghantarkan perjuangan sebagai mahar surga-Nya yang kekal
Dia lah Allah…

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar demi BKMI yang lebih baik...