Sabtu, 19 Desember 2009

Festival Beduk Ramaikan Tahun Baru Islam


Kegiatan ini dijadwalkan akan berlangsung setiap tahun sehingga kejayaan Kesultanan Palembang Darussalam sebagai bagian dari kejayaan Islam bangkit kembali

Hidayatullah.com--Festival beduk akan meramaikan peringatan tahun baru Islam atau 1 Muharam 1431 Hijriyah yang diselenggarakan Pemkot Palembang bekerjasama dengan Forum Umat Islam (FUI) Sumatra Selatan.

Kepala Bagian Humas Pemkot Palembang, Aminoto mengatakan di Palembang, Rabu (16/12). Menurutnya, peringatan tahun baru hijriyah kali ini memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang diramaikan pawai mobil hias.

Tahun ini bukan hanya festival beduk yang memeriahkan peringatan tahun baru itu, tetapi juga diramaikan pawai ormas Islam se-Kota Palembang, katanya.

Menurut dia, festival beduk akan diselenggarakan di halaman Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) pukul 15.00 WIB yang diikuti sebanyak 214 peserta dari perwakilan ormas Islam dan kelurahan di daerah tersebut.

Festival beduk tersebut memukul beduk secara serentak dengan irama takbir yang dipastikan akan sangat menarik dan menghibur serta religius, tambahnya.

Ia mengatakan, peringatan tahun baru Islam mesti sederhana diharapkan mampu memiliki arti yang mendalam bagi warga Kota Palembang terutama bagi umat Islam.

Apalagi perayaan tahun baru hijriyah juga akan diramaikan pawai diikuti sekitar 10 ribu peserta yang bergerak dari Gedung Olahraga Palembang (GOR) melewati Jalan Kapten A Rivai, Sudirman menuju Jalan Merdeka di Monpera tepat seberang Mesjid Agung Palembang lokasi penyelenggaraan festival beduk, katanya.

Dia menjelaskan, kegiatan tersebut diharapkan juga menjadi momentum bagi wisatawan datang ke Kota Palembang guna mengikuti kegiatan wisata religi.

Karena selain pawai dan festival beduk juga akan dirangkai dengan kegiatan takbir akbar di Mesjid Agung Palembang dengan mendatangkan penceramah dari Turki, ujarnya.

Aminoto menambahkan, kegiatan ini dijadwalkan akan berlangsung setiap tahun sehingga kejayaan Kesultanan Palembang Darussalam sebagai bagian dari kejayaan Islam bangkit kembali.

Dengan demikian umat Islam di Palembang akan semakin mengingat arti pentingnya tahun baru hijriyah, tambah dia. [ant/www.hidayatullah.com]

Read More......

Salah dalam Menyikapi Tahun Baru Hijriyah

rumaysho.wordpress.com.Disusun oleh Muhammad Abduh Tuasikal, ST

Sebentar lagi kita akan memasuki tanggal 1 Muharram 1430 H. Seperti kita ketahui bahwa perhitungan awal tahun hijriyah dimulai dari hijrahnya nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena hijrah beliau adalah garis pembatas antara yang hak dan yang batil.
Dalam menghadapi tahun baru hijriyah ini, sebagian kaum muslimin salah dalam menyikapinya. Mereka tidak mau mencukupkan diri dengan ajaran nabi. Padahal Ibnu Mas’ud mengatakan pada kita:

ITTABI’U WA LAA TABTADI’U FAQOD KUFITUM, KULLU BID’ATIN DHOLALAH (Ikutilah ajaran nabi. Janganlah kalian membuat bid’ah. Ajaran Nabi sudah cukup bagi kalian. Ketahuilah bahwa setiap bid’ah adalah sesat).(Diriwayatkan oleh Ath Thobrony).
Beberapa kekeliruan inilah yang kita akan bahas pada posting yang cukup singkat ini. Semoga Allah memudahkan urusan ini.

KEKELIRUAN PERTAMA: Mengamalkan do’a awal dan akhir tahun
Amalan seperti ini sebenarnya tidak ada tuntunannya sama sekali. Amalan ini tidak pernah dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat, tabi’in dan ulama-ulama besar lainnya. Amalan ini juga tidak kita temui pada kitab-kitab hadits atau musnad. Bahkan amalan do’a ini hanyalah karangan para ahli ibadah yang tidak mengerti hadits.
Bahkan yang lebih parah lagi, fadhilah atau keutamaan do’a ini sebenarnya tidak berasal dari wahyu sama sekali, bahkan yang membuat-buat hadits tersebut telah berdusta atas nama Allah dan Rasul-Nya.
Jadi mana mungkin amalan seperti ini diamalkan. Amalan do’a ini termasuk perkara yang harus dijauhi oleh setiap muslim. Karena ingatlah bahwa kita hanya punya satu nabi yang harus diikuti. Jika amalan ini disyariatkan oleh seorang ulama, kyai atau ustadz, maka ketahuilah bahwa setiap perkataan manusia harus kita tolak jika bertentangan dengan ajaran nabi kita. Itu yang harus kita ingat.

KEKELIRUAN KEDUA: Puasa awal dan akhir tahun
Amalan puasa ini juga tidak ada tuntunannya sama sekali. Bahkan hadits yang menjelaskan fadhilah atau keutamaan amalan ini adalah hadits dari para pendusta dan pemalsu hadits, sebagaimana dikatakan oleh Imam Al Fatani dalam Tadzkiratul Maudhu’at.
Jadi, amalan seperti ini tidak perlu diamalkan karena tidak ada tuntunannya.

KEKELIRUAN KETIGA: Merayakan Tahun Baru Hijriyah
Sikap seperti ini dalam menyambut tahun baru hijriyah juga suatu kekeliruan. Perbuatan semacam ini cuma sekedar meniru-niru orang kafir yang merayakan tahun baru masehi. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri bersabda pada kita:
MAN TASYABBAHA BIQOUMIN FAHUWA MINHUM. (Barangsiapa yang meniru suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka). (HR. Abu Daud. Syaikhul Islam mengatakan: sanadnya jayid).
Jadi tidak perlu mengadakan pengajian yang dipas-pasin dengan tahun baru hijriyah, untuk memperingati hari tersebut. Begitu pula tidak perlu bersengaja makan-makan, menyalakan lilin atau lampu dari biasanya. Ini semua adalah perbuatan meniru orang Nashrani yang merayakan tahun baru masehi dengan menyalakan lilin, membuat makanan dan bernyanyi ria.
Seorang muslim tidak boleh mengikuti jejak mereka,tidak boleh meniru-niru mereka walaupun dalam hati tidak ada niat meniru mereka. Karena ingatlah bahwa larangan meniru orang kafir tetap berlaku baik dengan niat mengikuti mereka ataupun tidak. Ingatlah hal ini.
Dan juga perlu diperhatikan bahwa merayakan tahun baru hijriyah tidak pernah dilakukan oleh Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali dan sahabat lainnya. Padahal mereka adalah orang yang semangat dalam beramal dan semangat dalam mengikuti ajaran nabi. Namun kenapa mereka tidak melakukan perayaan ini? Karena memang perayaan seperti ini hanya meniru-niru orang kafir dan tidak ada tuntunannya sama sekali.

“LAU KANA KHOIRON LASABAQUNA ILAIH” (Seandainya hal itu baik, tentu mereka, para sahabat akan mendahului kita dalam melakukannya).

“Ikutilah jalan kebenaran, walaupun sedikit orang yang menitinya dan jauhilah jalan kebinasaan, sekalipun banyak orang yang mengikutinya”, itulah untaian kata yang sangat indah dari Fudhail bin Iyadh.

Jadi menghidupkan tahun baru hijriyah bukanlah dengan melakukan hal-hal di atas. Cukuplah nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai contoh kita. Apa yang beliau tidak amalkan, itu juga adalah sunnah (ajaran) beliau dan patut kita contoh.

Menyambut tahun baru hijriyah bukanlah dengan memperingatinya. Namun sudahkah kita mencintai dan menggunakan kalender hijriyah, itulah yang harus kita ingat baik-baik pada saat ini.
Marilah kita menggunakan kalender hijriyah dalam setiap tulisan dan aktifitas kita. Itulah yang mulai dilupakan kaum muslimin di tahun baru ini. Pasti di antara kita tidak tahu sekarang tanggal berapa hijriyah?

Semoga Allah memberi kekuatan di tengah keterasingan.

Salah satu rujukan: Majalah Qiblati edisi 4/III

Yang selalu mengharapkan ampunan dan rahmat Rabbnya

Muhammad Abduh Tuasikal, ST

Diselesaikan pada pagi hari yang penuh berkah di Panggang, GK, 29 Dzulhijah 1429 H.

Read More......

Menyikapi Tahun Baru Hijriyah


pesantrenvirtual.com Didalam tahun baru hijriah ini selayaknya, kita sebagai muslim yang taat, mengintrospeksi diri dengan semua apa-apa yang telah kita perbuat. Dan memilih semua bentuk amalan yang baik untuk tetap kita pertahankan dan kita tingkatkan porsi amalan yang baik untuk kita kerjakan. Dan meninggalakan semua perbuatan yang tidak bermanfaat, baik untuk diri kita ataupun orang sekitar kita.
Sebentar lagi kita akan memasuki tahun baru hijriah, tepatnya kita akan memasuki bulan muharram. Yang berarti kita akan meninggalkan tahun lalu, dan memasuki tahun baru hijriah, yakni tahun baru 1425 hijriah. Adalah tahun baru hijriah, yang mana penyambutan tahun baru ini tidak selayaknya seperti orang-orang non muslim merayakan tahun baru miladiyahnya.

Didalam tahun baru hijriah ini selayaknya, kita sebagai muslim yang taat, mengintrospeksi diri dengan semua apa-apa yang telah kita perbuat. Dan memilih semua bentuk amalan yang baik untuk tetap kita pertahankan dan kita tingkatkan porsi amalan yang baik untuk kita kerjakan. Dan meninggalakan semua perbuatan yang tidak bermanfaat, baik untuk diri kita ataupun orang sekitar kita.
Didalam tahun baru ini, kita senantiasa berusaha untu menjadi hamba Allah SWT yang taat akan perintahnya, dengan menjalankan semua kewajiban dan menjauhi segala larangannya. Dan bukanlah Allah SWT telah berfirman bahwa manusia adalah hambanya yang memiliki tugas untuk beribadah. Kalaulah ditahun-tahun lalu kita masih sering melakukan berbagai kekurangan, maka marilah kita kejar kekurangan-kekurangan itu dengan semangat memperbaiki diri menuju kesempurnaan, baik itu dalam beribadah, bekerja, bermasyarakat, dan berkreasi.
Dan jika dimasa-masa lalu masih banyak berbagai kemaksiatan yang kita lakukan, maka marilah kita ganti kemaksiatan itu dengan semangat memprbanyak amalan-amalan saleh. Kapan lagi kita memperbaiki diri, kalau bukan dimulai dari sekarang? Dan pantaskah kita menundanya? Padahal kita tidak tahu kapan kehidpan didunia ini berakhir?. Dan juga ingatlah!.......bahwa Allah SWT tidak menjadikan kehidupan didunia ini abadi, firmannya dalam alqur’an, surat al-anbya 34-35 : Artinya : Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu Muhammad, maka jika kalau kamu mati, apakah mereka akan kekal? Tiap-tiap bernyawa akan merasakan mati, kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kepada kamilah kamu sekalian dikembalikan. Ayat diatas sungguh sangat jelas menerangkan, bahwa kehidupan didunia ini tidak kekal, dan semua yang bernyawa pasti akan merasakan kematian.
Jika demikian untuk apalagi kita berlama-lama dalam kubangan kemaksiatan, dan untuk apalagi kita menunggu hari esok untuk berbuat amalan soleh. Dan bukankah kita sudah tahu bahwa ajal manusia adalah rahasia Allah SWT semata. Firmannya dalam al-Qur’an menyatakan: Artinya : “Tiap-tiap umat memiliki batasan waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak akan mengundurkannya barang sesaatpun, dan tidak dapat pula memajukannya�. Dengan ayat ini kita dapat memahami bahwa umur kita akan terus berjalan seiring jarum jam berputar, dan “kesempatan� tidak akan pernah mengiringi putaran jarum jam, dan yang pasti “kesempatan itu� tidak akan pernah ada untuk kedua kalinya. Ini berarti umur kita bukannya semakin bertambah, tetapi sebaliknya dari tahun ketahun umur kita semakin berkurang.
Oleh sebab itu marilah kita isi hidup kta ini dengan memperbanyak amalan soleh, belajar dengan giat, bekerja dengan ikhlas, dan beribadah dengan hanya mengharap ridho Allah SWT semata. Sekarang kita masih hidup, tetapi siapa tahu beso pagi kita akan mati. Sekarang kita masih dapat menikmati tahun baru hijriah, tetapi siapa tahu tahun depan kita akan mati.
Adalah satu riwayat yang menceritakan tentang anak Umar bin khotob, kembali pulang dari sekolahnya sambil menghitung tambalan-tambalan yang melekat dibajunya yang sudah usang dan jelek. Dengan rasa kasihan umar sang Amirul mu’minin sebagai ayahnya mengirim sepucuk surat kepada bendaharawan negara, yang isinya minta agar beliau diberi pinjaman uang sebanyak 4 dirham, dengan jaminan gajinya bulan depan supaya dipotong. Kemudian bendaharawan itu mengirim surat balasan kepada umar, yang isinya demikian : “wahai umar adakah engkau telah dapat memastikan bahwa engkau akan hidup sampai bulan depan?, Bagaimana kalau engkau mati sebelum melunasi hutangmu?� Membaca surat bendaharawan itu, maka seketika itu juga umar tersungkur menangis, lalu beliau menasehati anakanya dan berkata : “Wahai anaku, berangkatlah kesekolah dengan baju usangmu itu sebagaimana biasanya, karna akau tidak dapat memperhatikan umurku walaupun untuk satu jam.� Sungguh, batasan umur manusia tidak ada yang mengetahuinya, kecuali hanya Allah SWT semata.
Oleh karna keterbatasan tersebut, dan karna rahasia Allah SWT semata, maka marilah kita pergunakan kesempatan hidup ini dengan meningkatkan taqwa kita kepadanya dan menambah semangat beramal ibadah yang lebih besar lagi. Kembali kepada masalah introspeksi diri dalam menyambut tahun baru hijriah, adalah sangat-sangat perlu bagi kita untuk berkaca diri, menilai dan menimbang amalan-amalan yang telah kita perbuat, penilaian dan penimbanagan ini bukan hanya untuk mengetahui seberapa besar perbuatan kita. Tapi itu semua dilakaukan untuk mengendalikan semua bentuk amalan perbuatan yang hendak kita laukakan dengan penuh pikiran, pertimbangan, dan pertanggung jawaban. Sebab dan terkadang manusia yang tidak pernah bercermin diri bagaikan binatang liar yang terlepas dari jeratan, ia akan berlari dengan sekencang-kencangnya dan melompat dengan sekuat tenaga tanpa menghiraukan kalau itu akan mebahayakannya kembali. Manusia yang demikian akan berbuat sekehendak hatinya, tanpa berpikir dan pertimbangan, yang pada akhirnya ia akan terjatuh ditempat yang sama dan meratapi perbuatannya dengan berulang-lang kali, sungguh malang nasibnya jika setiap tahun ia harus terjatuh dan terjatuh lagi ditempat yang sama.
Ada satu sabda nabi yang mengutarakan tentang perbuatan yang tercela, adalah sebagai berikut : Artinya : “Tanda kecelakaan itu ada empat:
1. Tidak mengingat ingat dosa yang telah lalu, padahal dosa-dosa itu tersimpan disisi Allah SWT .
2. Menyebut nyebut segala kebaikan yang telah diperbuat padahal siapa pun tidak tahu apakah kebaikan kebaikan itu diterima atau ditolak.
3. Memandang orang yang lebih unggul dalam soal duniawi.
4. Memandang orang yang lebih rendah dalam hal agama. Allah SWT berfirman, aku menghendaki dia sedang dia tidak menhendaki diriku, maka dia aku tinggalkan.� Sungguh sangat malang dan tiada ungkapan bagi manusia yang ditinggalkan sang kholiq. Akan tetapi Allah SWT , maha bijaksana, sehingga ia tidak menghendaki hamba-hambanya terjerumus dalan kehancuran. Akan tetapi Allah SWT memberikan tuntunan hidup yang berupa agama Islam, yang didalamnya terdapat ajaran-ajaran yang menuju kepada kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat.
Oleh sebab itu berbahagialah bagi mereka yang memperoleh nikmat umur yang panjang dan mengisinya dengan amalan-amalan yang baik dan perbuatan-perbuatan yang bijak. Rasulullah SAW bersabda : Artinya : “Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya� ( HR Ahmad)� Adalah suatu tindakan yang bijak, jika manusia berbuat salah kemudian ia sadar dan memperbaiki kesalahannya dengan berbuat amalan yang baik dengan komitmen tidak akan mengulangi kesalahannya itu.
Akhirnya dapat kita simpulkan bahwa :
1. Sebagai muslim yamg taat dengan ajaran tuhannya, hendaklah kita menyambut tahun baru hijriah ini dengan berbuat dan memperbaiki amalan-amalan kita ditahun lalu.
2. Dan hendaklah menyambut tahun baru ini dengan tidak seperti non muslim merayakan tahun baru miladiyahnya.
3. Hidup manusia semakin hari semakin berkurang, maka layaknya manusia yang taat pada tuhannya haruslah ia mempergunakan kesempatan hidupnya didunia ini dengan sebaik mungkin. Karna memang ajal manusia rahasia tuhan, dan jarum jam tidak akan pernah berbalik arah sudah sepantasnyamanusia itu memperbaiki dirinya.
Wallahu A'lam
Andi Iswandi

Read More......

Sabtu, 05 Desember 2009

Tafsir Surat Al-Alaq



dakwatuna.com - Dinamakan surat Iqra’ atau surat Al-Qalam, Makkiyah dan terdiri dari 19 ayat. Di surat ini Nabi diperintahkan untuk membaca disertai adanya penjelasan tentang kekuasaan Allah terhadap manusia dan penjelasan sifat-sifatnya. Juga disebutkan keterangan tentang pembangkangan sebagian menusia dan balasan yang sesuai dengan perbuatan.

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
6. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,
7. Karena dia melihat dirinya serba cukup.
8. Sesungguhnya Hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu).
9. Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang,
10. Seorang hamba ketika mengerjakan shalat,
11. Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu berada di atas kebenaran,
12. Atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?
13. Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling?
14. Tidaklah dia mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?
15. Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya kami tarik ubun-ubunnya,
16. (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.
17. Maka Biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),
18. Kelak kami akan memanggil malaikat Zabaniyah,
19. Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan).
Makna Mufradat
Arti
Mufradat
Jamak dari ‘Alaqah artinya segumpal darah.
Lebih mulia dan yang mulia.
As-Saf’u artinya menarik dengan kasar, sedangkan An-Nashiyah artinya rambut di ubun-ubun. Maksudnya sebagai bentuk penghinaan.
Yang memanggil.
Malaikat yang ditugaskan untuk mengurusi orang-orang kafir di neraka. Di dalamnya mereka dimasukkan secara paksa.
Mendekatlah kepada Tuhanmu melalui ibadah.
علق
الأكرم
لنسفعن بالناصية
ناديه
الزبانية
واقترب
Syarah:
Dalam Shahih-nya Bukhari meriwayatkan dari Aisyah ra. yang artinya demikian, “Wahyu pertama yang sampai kepada Rasul adalah mimpi yang benar. Beliau tidak pernah bermimpi kecuali hal itu datang seperti cahaya Shubuh. Setelah itu beliau senang berkhalwat. Beliau datang ke gua Hira dan menyendiri di sana, beribadah selama beberapa malam. Yang untuk itu beliau membawa bekal. Kemudian kembali ke Khadijah dan membawa bekal serupa. Sampai akhirnya dikejutkan oleh datangnya wahyu, saat beliau berada di gua Hira. Malaikat datang kepadanya dan berkata, “Bacalah!” Beliau menjawab, “Aku tidak bisa membaca.” lalu Rasulullah saw. berkata, “Lalu di merangkulku sampai terasa sesak dan melepaskanku. Ia berkata, ‘Bacalah!’ Aku katakan, ‘ Aku tidak bisa membaca.’ Lalu di merangkulku sampai terasa sesak dan melepaskanku. Ia berkata,
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Al-Hadits).
Dengan demikian maka awal surat ini menjadi ayat pertama yang turun dalam Al-Qur’an sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia. Wahyu pertama yang sampai kepada Nabi saw. adalah perintah membaca dan pembicaraan tentang pena dan ilmu. Tidakkah kaum Muslimin menjadikan ini sebagai pelajaran lalu menyebarkan ilmu dan mengibarkan panjinya. Sedangkan Nabi yang ummi ini saja perintah pertama yang harus dikerjakan adalah membaca dan menyebarkan ilmu. Sementara ayat berikutnya turun setelah itu. Surat pertama yang turun secara lengkap adalah Al-Fatihah.
Pengertian ringkas ayat-ayat ini adalah: Agar kamu menjadi orang yang bisa membaca, ya Muhammad. Setelah tadinya kamu tidak seperti itu. Kemudian bacalah apa yang diwahyukan kepadamu. Jangan mengira bahwa hal itu tidak mungkin hanya dikarenakan kamu orang ummi, tidak bisa membaca dan tidak bisa menulis. Allah-lah yang menciptakan alam ini, yang menyempurnakan, menentukan kadarnya, dan memberi petunjuk. Yang menciptakan manusia sebagai makhluk paling mulia dan menguasainya serta membedakannya dari yang lain dengan akal, taklif, dan pandangan jauhnya. Allah swt. menciptakannya dari darah beku yang tidak ada rasa dan gerak. Setelah itu ia mnejadi manusia sempurna dengan bentuk yang paling indah. Allah-lah yang menjadikanmu mampu membaca dan memberi ilmu kepadamu ilmu tentang apa yang tadinya tidak kamu ketahui. Kamu dan kaummu tadinya tidak mengetahui apa-apa. Allah juga yang mampu menurunkan Al-Qur’an kepadamu untuk dibacakan kepada manusia dengan pelahan. Yang tadinya kamu tidak tahu, apa kitab itu dan apa keimanan itu?
Bacalah dengan nama Tuhanmu, maksudnya dengan kekuasaan-Nya. Nama adalah untuk mengenali jenis dan Allah dikenali melalui sifat-sifat-Nya. Yang menciptakan semua makhluk dan menyempurnakan sesuai dengan bentuk yang dikehendaki-Nya. Dan Allah swt. telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, ya Muhammad. Dan Tuhanmu lebih mulia dari setiap yang mulia. Karena Allah swt. yang memberikan kemuliaan dan kedermawanan. Maha Kuasa daripada semua yang ada. Perintah membaca disampaikan berulang-ulang karena orang biasa perlu pengulangan termasuk juga Al-Mushtafa Rasulullah saw. Karena Allah sebagai Dzat yang paling mulia dari semua yang mulia, apa susahnya memberikan kenikmatan membaca dan menghapal Al-Qur’an kepadamu tanpa sebab-sebab normal. Silakan baca firman Allah,
“Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.” (Al-Qiyamah: 17).
“Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) Maka kamu tidak akan lupa.” (Al-A’la: 6).
Bacalah dengan nama Tuhanmu yang Maha Mulia dan mengajarkan manusia untuk saling memahami dengan pena, meski jarak dan masa mereka sangat jauh. Ini merupakan penjelasan tentang salah satu indikasi kekusaan dan ilmu (manusia).
“Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Allah memberikan insting dan kemampuan berpikir kepada manusia yang menjadikannya mampu mengkaji dan mencerna serta mencoba sampai ia mampu menyibak rahasia alam. Dengan demikian ia dapat menguasai alam dan menundukkannya sesuai dengan yang diinginkannya.
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu” (Al-Baqarah: 29).
“Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya” (Al-Baqarah: 31).
Nampaknya Allah memerintahkan Nabi-Nya untuk membaca secara umum dan khususnya membaca Al-Qur’an. Setelah itu Allah menjelaskan bahwa hal itu sangat mungkin bagi Allah yang menciptakan semua makhluk dan menciptakan manusia dari segumpal darah. Dia-lah yang Maha Mulia dan tidak pelit terutama terhadap Rasul-Nya. Dialah yang mengajarkan manusia dengan pena tentang apa yang belum pernah diketahuinya.
“Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas. Karena dia melihat dirinya serba cukup. Sesungguhnya Hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu).”
Sungguh benar, bahwa manusia itu melampaui batas, sombong, dan keterlaluan melakukan dosa. Karena ia menganggap dirinya tidak butuh kepada orang lain akibatnya melimpahnya harta, anak-anak, dan lain-lain. Sesungguhnya pada hari Kiamat nanti ia akan kembali kepada Allah swt. dan akan diminta pertanggung-jawaban atas semua yang dilakukan.
Mungkin anda bertanya tentang konsiderasi ayat-ayat ini. Saya katakan bahwa ketika Allah swt. menyebutkan indikasi kekuasaan dan ilmu serta kesempurnaan nikmat yang dianugerahkan kepada manusia. Tujuannya adalah agar manusia tidak ingkar nikmat. Namun apa lacur, ternyata manusia benar-benar mengingkari dan melampaui batas. Oleh karena itu Allah swt. ingin menjelaskan sebabnya, bahwa cinta dunia, tertipu olehnya, dan berambisi terhadapnya dapat menyibukkannya dari melihat ayat-ayat Allah yang agung.
Setelah memerintahkan Nabi-Nya untuk membaca wahyu yang ada di dalam kitab-Nya dan menjelaskan penyebab kekafiran manusia, Allah membuat perumpamaan gembong kekafiran, yakni Abu Jahal. Kendatipun pengertian ayat tersebut umum.
Ceritakan kepada-Ku, ya Muhammad, tentang seseorang yang melarang hamba untuk tunduk kepada Allah dan melakukan shalat. Apa urusanya? Orang itu sungguh mengherankan, ia kafir dan bermaksiat kepada Tuhannya. Ia melarang orang lain melakukan kebaikan terutama shalat. Ceritakan kepada-Ku tentang kondisi orang tersebut, kalau memang ia termasuk golongan kanan dan termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk setelah itu ia mengajak orang lain kepada ketakwaan dan kebaikan. Kalau orang itu seperti ini keadaannya tentu ia berhak mendapatkan pahala yang besar dan surga sebagai tempat tinggalnya.
Ceritakan kepada-Ku tentang orang yang berdusta serta berpaling dari kebenaran lalu mengerahkan segenap potensinya untuk mengejar apa yang diinginkan. Tidakkah mereka tahu bahwa Allah swt. melihat? Sebenarnya mereka mengakui bahwa Allah swt. mengetahui yang gaib dan yang nyata lalu akan membalas masing-masing orang sesuai dengan amal perbuatannya. Kalau amalnya baik balasannya baik dan kalau amalnya buruk dibalas dengan keburukan. Maka bergegaslah kalian, wahai manusia, menuju Allah, bertaubatlah dan beramallah untuk mendapatkan ridha-Nya.
Kalla, kata penolakan bagi orang yang bermaksiat kepada Allah. Aku bersumpah, jika orang-orang kafir dan pelaku kemaksiatan itu tidak menyudahi perbuatan mereka, Kami akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih. Kami akan hinakan mereka serendah-rendahnya sesuai dengan tingkat kesombongan mereka di dunia. Dan bagi Allah hal itu tidaklah sulit. Akan Kami tarik ubun-ubun mereka dengan kasar. Ubun-ubun yang sering menyombongkan dirinya karena kekuatan dan keyakinanya bahwa dirinya akan selamat dari murka Allah. Padahal tidak ada yang bisa mengalahkan Allah, baik yang ada di bumi maupun di langit. Tentu saja dugaan tersebut salah karena mereka melampaui batas dan berlaku jahat, khususnya terhadap orang-orang baik dan jujur. Kami akan hinakan orang seperti ini, maka biarkan saja malaikat yang memanggil mendorong mereka semua. Bahkan Kami, Allah swt. akan memanggil Zabaniyah. Yakni Allah swt. akan memanggil Zabaniyah, penjaga Jahannam untuk mendorong mereka.
“Pada hari mereka didorong ke neraka Jahannam dengan sekuat- kuatnya.”
Pada saat itu mereka tidak memiliki penolong maupun pembantu.
Kalla, tinggalkan orang kafir itu dengan perbuatannya dan jangan sampai mengganggunya, ya Rasulullah. Bersujudlah selalu untuk Allah serta mendekatlah kepada-Nya melalui ibadah, karena ibadah merupakan benteng yang kokoh dan jalan keselamatan. Allahu a’lam. []

Read More......

"Gaza 2009" Menangkan Cairo International Film Festival 2009

Film berjudul "Gaza 2009" keluar sebagai pemenang pada Festival Film Internasional Kairo (Mahrajan al-Qahirah as-Sinima'i ad-Duwali/Cairo International Film Festival) 2009 yang digelar selama pekan terakhir bulan November kemarin.

Film produksi Syirkah Filasthin li al-Intaj al-I'lami (PMP), Gaza, itu keluar sebagai pemenang setelah menyisihkan 400 film Arab lainnya yang ikut serta dalam festival tersebut.

"Gaza 2009" merupakan film-romantika yang sarat akan pesan kemanusiaan. Kisahnya benar-benar menguras air mata dan menggugah emosi siapapun yang menontonnya. Betapa tidak, film tersebut menceritakan tentang potret kehidupan warga Palestina yang menyayat hati di bawah pendudukan Israel, khususnya di wilayah Jalur Gaza yang mengalami blokade selama beberapa tahun terakhir.

Di tengah kondisi yang mengenaskan itu, mencuatlah kisah cinta seorang pemuda-Muslim dari Gaza dengan seorang gadis-Yahudi dari Nazaret, Israel. Pemuda Gaza itu bekerja di Nazaret, dan di kota kelahiran Isa al-Masih itulah keduanya berkenalan dan saling memadu kasih. Keduanya pun lantas menikah, setelah si gadis memeluk Islam dan ikut suaminya ke Gaza yang nelangsa.

Tentu saja, sejuntai problem perbedaan dua identitas menjuntai dan menghiasi lika-liku kehidupan mereka pasca menikah, dan setelah mempunyai buah hati sebanyak enam anak. Sebagian dari anak-anak mereka, misalnya, justru bercakap dalam bahasa Ibrani, belajar Talmud dan Taurat di Israel.

Sutradara film, Musthafa an-Nabih, berwarganegara Palestina, menyatakan jika kisah film "Gaza 2009" sendiri diilhami dari kisah nyata. Dikatakannya, problem dan konflim mulai muncul dalam kehidupan dua sejoli itu setelah delapan tahun usia pernikahan mereka.

Problem tersebut berpangkal dari keadaan kehidupan di Gaza yang serba sulit pasca blokade Israel. Bisa dibayangkan, pasca blokade itu, Gaza benar-benar seperti wilayah purba: tak ada air bersih, bahan bakar, pasokan makanan, obat-obatan, dan listrik. Bisa dibayangkan betapa mengerikannya kehidupan di sana. Sang istri rupanya merasa tak kuasa hidup di tengah kondisi kehidupan yang benar-benar sengsara seperti itu.

Sang istri pun memutuskan untuk kembali ke Nazaret, kampung halaman asalnya. Ia pun kabur bersama tiga orang anaknya, sementara tiga anak lainnya tinggal bersama si bapak di Gaza. Dua dari tiga anak mereka yang kemudian hidup bersama bapaknya adalah si kembar-bungsu yang baru berusia 27 hari, salah satunya bahkan cacat.

Di Nazaret, si istri dan ketiga anak yang dibawanya, yang paling besar bernama Yasmin (9 tahun), dan menjadi salah satu tokoh utama di film tersebut, kembali memeluk agama Yahudi, sekaligus semua anaknya.

Penderitaan si lelaki tak hanya berhenti sampai di sana saja. Dinas intelejen Israel memaksanya untuk meninggalkan semua anaknya, untuk diboyong ke wilayah negeri itu dan menjadi warga negara Israel. Puncaknya, di hari terakhir penyerbuan Israel ke Gaza di awal tahun lalu, lelaki itu pun mati dirajam peluru dan roket pesawat Israel.

An-Nabih, sang sutradara, bercerita bahwa pasca berakhirnya agresi Israel ke Gaza di awal tahun yang lalu, pihaknya segera mengunjungi wilayah tersebut, untuk membuat film dokumenter. Saat itu, secara tak sengaja ia mendengar kisah Yasmin dan keluarga Gaza-Palestina dan Nazaret-Israel ini.

"Saat mengunjungi Gaza setelah agresi Israel berakhir, saya mendengar kisah Yasmin yang dibawa kabur oleh ibunya dari Gaza. Keluarga ini pun terpecah, menjadi keluarga Muslim dan Yahudi," kata an-Nabih.

Ditambahkan oleh seniman kenamaan Palestina itu, pesan utama dari film garapannya adalah nilai-nilai kemanusiaan. "Di film itu, kami ingin menyuguhkan kisah kemanusiaan, yang sangat nyata, dan sangat memukul. Betapa sebuah keluarga yang mulanya harmonis menjadi hancur dan menjadi terbelah," terang an-Nabih.

Sebelumnya, film "Gaza 2009" juga menjadi pemenang kategori film dokumenter pada Festival Film Arab yang digelar di Tunisia belum lama ini.

Untuk maklumat lebih jauh tentang film Gaza 2009, dapat diakses di situs produser film tersebut, yaitu www.pmptv.tv (ags)(eramuslim.com)

Read More......

Hindari Debat, Berbahasalah Yang Bijak



"Yang paling dibenci Nabi dan paling jauh jaraknya dari beliau pada hari Kiamat adalah para penceloteh yang banyak bicara."

Hidayatullah.com—Salah satu tontonan terbanyak di TV kita saat ini selain ghibah (gossip, red) adalah berdebat. Anggota DPR berdebat dengan LSM, Polisi berdebat dengan pengacara, dan beberapa pihal lain.

Akibat berdebat, baru-baru ini seorang pengacara ternama hampir saja berduel. Gara-gara berdebat pula, tahun 2003, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jacob Nuwa Wea “menyerang” dan memukul kepala koordinator ICW Danang Widyoko di sebuah acara Today's Dialog di Metro TV. Tak hanya memukul, sang menteri juga dinilai menghina Danang dengan kata-kata.


Islam mengenal istilah jidal. Para ulama menafsirkannya dengan perdebatan dalam hal-hal yang tidak berguna atau tidak bermanfaat. Jidal adalah termasuk dalam perdebatan yang dilarang adalah semua perdebatan yang menyebabkan kegaduhan, mudharat kepada orang lain atau mengurangi ketentraman. Sementara perdebatan yang baik dan masih diperbolehkan adalah perdebatan untuk menjelaskan kebenaran sebagai kebenaran dan kebatilan sebagai kebatilan.

Diriwayatkan dari ‘Aisyah r.a., ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, ‘Orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang paling keras penantangnya lagi lihai bersilat lidah’.” (HR Bukhari [2457] dan Muslim [2668]).

Diriwayatkan dari Abu Umamah r.a., ia berkata: “Rasulullah saw .bersabda, “Tidaklah sesat suatu kaum setelah mendapat petunjuk kecuali karena mereka gemar berdebat. Kemudian Rasulullah saw. membacakan ayat, “Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.” (Az-Zukhruf: 58).” (Hasan, HR Tirmidzi [3253], Ibnu Majah [48], Ahmad [V/252-256], dan Hakim [II/447-448]).

Diriwayatkan dari Abu Ustman an-Nahdi, dalam sebuah hadist lain, ia berkata, “Aku duduk di bawah mimbar Umar, saat itu beliau sedang menyampaikan khutbah kepada manusia. Ia berkata dalam khutbahnya, Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Sesungguhnya, perkara yang sangat aku takutkan atas ummat ini adalah orang munafik yang lihai bersilat lidah’.” [HR Ahmad]

Kerap dijumpai di tengah masyarakat, peristiwa yang berakhir saling bunuh atau saling membinasakan. Jika ditelisik lebih jauh, kejadian tersebut bermula dari cekcok dan salah paham. Ini menjadi indikasi bahwa lidah memiliki bahaya besar bila tak dijaga.

Berikut beberapa adab terkait dengan urusan lidah atau bercakap.Islam adalah agama yang sangat rapi mengatur umatnya. Terhadap hal-hal sekecil apapun, Allah SWT sudah mengatur. Dalam Islam, berbicara, berbahasa dan bercakap-cakap harus punya adab dan sopan-santun nya. Di bawah ini adalah adab-adab berbicara dalam Islam yang harus menjadi pegangan kita.

Adab Bercakap

1. Ucapan Bermanfaat

Dalam kamus seorang Muslim, hanya ada dua pilihan ketika hendak bercakap dengan orang lain. Mengucapkan sesuatu yang baik atau memilih diam. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (SAW) bersabda, "Barang siapa mengaku beriman kepada Allah dan hari Pembalasan hendaknya ia berkata yang baik atau memilih diam." (Riwayat al-Bukhari).

2. Bernilai Sedekah

"Setiap tulang itu memiliki kewajiban bersedekah setiap hari. Di antaranya, memberikan boncengan kepada orang lain di atas kendaraannya, membantu mengangkatkan barang orang lain ke atas tunggangannya, atau sepotong kalimat yang diucapkan dengan baik dan santun." (Riwayat al-Bukhari).

3. Menjauhi Pembicaraan Sia-Sia

Sebaiknya menghindari pembicaraan berujung kepada kesia-siaan dan dosa semata. "Sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh jaraknya dariku pada hari Kiamat adalah para penceloteh lagi banyak bicara." (Riwayat at-Tirmidzi) .

4. Tidak Terperangkap Ghibah

"…Dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang." (al-Hujurat [49]: 12).

5. Tidak Mengadu Domba

Hudzaifah Radhiyallahu anhu (RA) meriwayatkan, saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Tak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba." (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).

6. Tidak Berbohong

"Sesungguhnya kejujuran itu mendatangkan kebaikan, dan kebaikan itu akan berujung kepada surga. Dan orang yang senantiasa berbuat jujur niscaya tercatat sebagai orang jujur. Dan sesungguhnya kebohongan itu mendatangkan kejelekan, dan kejelekan itu hanya berujung kepada neraka. Dan orang yang suka berbohong niscaya tercatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta." (Riwayat al-Bukhari).

7. Menghindari Perdebatan

Sedapat mungkin menjauhi perdebatan dengan lawan bicara. Meskipun boleh jadi kita berada di pihak yang benar. Sebab Rasulullah SAW telah menjamin sebuah istana di surga bagi mereka yang mampu menahan diri. "Aku menjamin sebuah istana di halaman surga bagi mereka yang meninggalkan perdebatan meskipun ia berhak untuk itu." (Riwayat Abu Daud, dishahihkan oleh al-Albani).

8. Tak Memotong Pembicaraan

Suatu hari seorang Arab Badui datang menemui Rasulullah SAW, ia langsung memotong pembicaraan beliau dan bertanya tentang hari Kiamat. Namun Rasulullah tetap melanjutkan hingga selesai pembicaraannya. Setelah itu baru beliau mencari si penanya tadi. (Riwayat al-Bukhari)

9. Hindari Mengolok dan Memanggil dengan Gelar yang buruk

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olok) itu lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) . Dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan yang lain. Karena boleh jadi perempuan (yang diperolok-olok) itu lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok) itu. Janganlah kamu saling mencela satu sama lain. Dan janganlah kamu saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa yang tak bertobat maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (al-Hujurat [49]: 11).

10. Menjaga Rahasia

"Tiadalah seorang Muslim menutupi rahasia saudaranya di dunia kecuali Allah menutupi (pula) rahasianya pada hari Kiamat." (Riwayat Muslim). [Sahid/www.hidayatullah.com]

Read More......

Sejauh Mana Toleransi Kita?

Dr. Aidh Al Qarni:
Al Quran mengajarkan kita untuk melaksanakan toleransi, perdamaian sosial, perlakuan yang manusiawi, dan kasih sayang sesama manusia, menahan amarah dan memaafkan semua orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاء وَالضَّرَّاء وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِين
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Ali Imran 3:134)

Toleransi dimulai dengan toleransi dengan diri sendiri, dengan menahan diri dari menyimpan dendam dan kebencian dan permusuhan. Sebaliknya kita harus mengajar diri sendiri rahmat, persahabatan, dan perdamaian. Kita harus mengampuni orang tua kita, kerabat, dan semua kerabat kita, memelihara hubungan darah, karena memang Allah swt telah memerintahkan kita untuk melakukan itu semua.

Kita harus bermurah hati dengan kerabat kita, merawat mereka, memaafkan kesalahan mereka, dan menoleransi kerugian yang mereka lakukan kepada kita. Kita harus toleran dan memaafkan anggota-anggota masyarakat kita sehingga jika mereka berbuat salah, kita akan membetulkan mereka dengan kelembutan dan nasihat ringan, mengingat bahwa kita mungkin sama seperti yang mereka lakukan.

Kita harus mengirimkan pesan tentang toleransi dan perdamaian ke dunia. Kita harus menunjukkan kepedulian kepada bangsa-bangsa lain `keselamatan dan kesejahteraan sehingga mereka dapat diyakinkan bahwa kita tidak akan menyakiti mereka. Mereka dan kita hidup di planet yang sama. Kita memiliki kepentingan bersama dan keuntungan. Sebagai manusia, kita semua memiliki tanggung jawab terhadap satu sama lain.

Di sinilah kita menunjukkan wajah Islam yang indah tanpa kekerasan, penghinaan, dan penindasan. Ia memerintahkan kita untuk menggunakan wacana dan perlakuan yang lembut. Allah swt melarang kita untuk menggunakan terorisme intelektual dan mencoba untuk mengendalikan pikiran orang secara paksa.

Kita perlu menunjukkan kepada dunia bahwa kita peduli tentang kesuksesan, kebahagiaan, dan kehidupan masyarakat. Nabi Muhammad saw diutus untuk membawa kebahagiaan, bukan kesengsaraan kepada rakyat, untuk memimpin mereka kepada keselamatan, bukan kebinasaan, menjaga keamanan dan kehidupan mereka, dan tidak membunuh mereka, kecuali di jalan kebenaran. Rasulullah mengatakan demikian dalam indah dan terinspirasi khotbah pada suatu waktu: "Kalian dilarang untuk membunuh satu sama lain, mengambil harta, dan kehormatan. Larangan ini suci seperti hari ini, di bulan ini, di tanah yang suci ini."

Mengapa orang-orang di dunia selalu melihat orang Islam sebagai pelaku kekerasan? Kita selalu bekerja untuk melakukan kerja kemanusiaan, tapi mengapa sebagian dari kita selalu dianggap sebagai ancaman?

Selama ini, karena kita tidak benar-benar setia kepada agama kita, kita lemah dan tidak siap. Kita terus dicerai-beraikan, cengeng, dan primitif ketika datang ke dunia materi yang mereka sebut peradaban. Orang-orang asing marah dan lelah dengan dunia dan diri mereka sendiri. Mereka marah dengan segala sesuatu, dengan orang-orang dan bahkan dengan air yang mereka minum dan udara yang mereka hirup. Mereka seperti ini karena mereka memiliki sedikit pengetahuan dan tidak mampu untuk hidup dalam persahabatan dan perdamaian dengan masyarakat mereka. Mereka tidak mampu berinteraksi dengan orang dan menunjukkan atau menerima kasih sayang.(eramuslim.com)

Read More......

Pacaran Dini Mudah Sakit-sakitan


Pacaran lebih dini akan makin mudah mengalami depresi dan sakit-sakitan, demikian hasil penelitian terbaru ilmuwan

Hidayatullah.com--Jangan dulu pacaran kalau masih kecil. Begitu nasihat yang sering disampaikan orangtua pada anaknya yang masih remaja. Ternyata nasihat orangtua itu didukung oleh peneliti, semakin dini seseorang menjalin cinta semakin besar risiko sakit hati, depresi bahkan sakit-sakitan.


Dalam Journal of Pain, peneliti dari Universite de Montreal, University Hospital Center dan McGill University menemukan anak remaja yang mulai pacaran sejak usia dini lebih banyak mengalami sakit kepala, perut dan pinggang. Mereka juga dilaporkan lebih banyak depresi dibanding rekan seusianya yang belum pernah pacaran.

Dr Isabelle Tremblay, seorang peneliti dari Universite de Montreal serta Dr Michael Sullivan, seorang profesor psikolog dari McGill University telah melakukan studi untuk mengetahui pengaruh menjalin hubungan sejak dini terhadap kesehatan seseorang.

Sebanyak 382 pelajar remaja berumur rata-rata 12 hingga 17 tahun di Kanada direkrut sebagai partisipan penelitian. Mereka diminta untuk mengisi kuesioner tentang frekuensi dan intensitas mengalami gangguan emosi serta fisik dan juga usia awal mengenal cinta.

Hasilnya yaitu, seseorang yang mengenal cinta lebih dini cenderung menjadi pribadi yang rapuh, sakit-sakitan, merasa tidak aman dan mudah depresi. "Gejala itu berkembang dari sejak masih kanak-kanak, lalu remaja dan akhirnya ketika dewasa," ujar Sullivan seperti dilansir Sciencedaily, Kamis (26/11/2009).

Peneliti belum sepenuhnya mengerti mengapa hal itu bisa terjadi. Namun, kesimpulan yang dinyatakan peneliti adalah, seseorang yang menjalin hubungan sejak dini, contohnya remaja, akan memiliki alarm rasa sakit yang lebih tinggi, terutama jika remaja itu menjalin hubungan yang buruk dengan pasangannya.

"Mereka punya kecenderungan tingkat rasa sakit yang lebih mendalam. Mereka benar-benar meresapi perasaan buruk seperti sedih atau kesal karena secara psikologi mereka sudah mengenalnya ketika berhubungan dengan pasangannya,"jelas Sullivan.

Tapi akibat terlalu mendalami perasaan sedih dan emosional itu adalah depresi dan penyakit lainnya. "Karena terlalu sedih atau marah, perasan depresi pun bisa muncul. Akibatnya mereka jadi tidak mau makan, kurang tidur atau tidak mau melakukan apa-apa. Dari situlah muncul penyakit-penyakit seperti pusing, sakit perut dan lainnya," jelas Sullivan.

Mereka yang mengenal cinta dan mengalami masalah dalam berhubungan dengan pasangan lebih dulu memiliki pandangan yang lebih serius dan sikap yang lebih tertutup. Hal itu memicu perasaan stres dan penyakit fisik lainnya.

Sementara itu, mereka yang belum menjalin cinta pada usia dini cenderung lebih ekspresif dan lebih banyak bersosialisasi dengan yang teman-teman lainnya sebagai bentuk mencari dukungan pada saat mereka sedih atau tidak ada masalah. [dtc/www.hidayatullah.com]

Read More......

Kamis, 26 November 2009

Selamat Hari Raya Idul Adha




Read More......

Selasa, 17 November 2009

Pelatihan Manajemen Dakwah Kampus I

Read More......

Sabtu, 17 Oktober 2009

ADAMS Center, 25 Tahun Berdakwah dan Memberdayakan Komunitas Muslim


Di pinggiran kota Virginia yang tenang, berdiri sebuah gedung yang menjadi ikon tempat berkumpulnya komunitas Muslim dari berbagai bangsa, mulai dari Muslim Asia, Afrika, orang-orang Latin, Arab dan tentu saja Muslim Amerika. Di gedung itu pula berlangsung kegiatan dakwah dan pendidikan bagi komunitas Muslim Virginia.

Gedung tersebut adalah tempat bernaung organisasi All Dulles Area Muslim Society (ADAMS) Center. Tahun ini, 25 tahun sudah ADAMS berkiprah dalam aktivitas dakwah di AS, khususnya di wilayah Virginia. ADAMS didirikan oleh sejumlah keluarga Muslim yang sudah menetap di Virginia sekitar tiga dekade yang lalu.

"Mereka sadar bahwa mereka membutuhkan tempat bukan hanya untuk salat tapi juga untuk sekolah dan untuk keperluan komunitas Muslim lainnya," kata khalid Iqbal, deputi direktur ADAMS. . "Dan sekarang, kami menjadi salah satu Islamic Center terbesar di AS. Kami percaya adanya perbedaan, perbedaan gender dan etnis. Tapi kami juga meyakini bahwa agar bisa hidup harmonis, kita juga harus menghormati perbedaan agama," papar Iqbal.

Menurut para pengurus ADAMS, pertumbuhan komunitas Muslim yang begitu cepat selama beberapa tahun belakangan ini, menuntut mereka untuk mampu menyediakan apa yang dibutukan komunitas Muslim, mulai dari pelayanan urusan kelahiran sampai kematian. Sedikitnya, ADAMS melayani keperluan kurang lebih 7.000 keluarga Muslim di Virginia, wilayah di AS yang memiliki sekitar 350.000 Muslim yang berasal dari berbagai etnis dan latar belakang.

ADAMS menggelar berbagai program sebagai bagian dari pelayanannya bagi masyarakat. Misalnya, program untuk menangani masalah kekerasan dalam rumah tangga, pelayanan zakat dan program untuk membantu para mualaf yang disebut program New Muslim Support Network.

Tapi yang menjadi prioritas di ADAMS adalah layanan pendidikan. Lembaga ini sudah membuka sekolah Minggu untuk anak-anak usia 4-12 tahun. Sekarang, terdapat 520 siswa dan puluhan calon siswa masih harus masuk dalam daftar tunggu untuk bisa ikut serta dalam program sekolah Minggu.

Kepala sekolah Dr. Umaia Yussef mengatakan, sekolah itu bertujuan untuk membangun karakter islami pada anak-anak dan menanamkan kebanggaan pada identitas mereka sebagai Muslim. "Kami ingin mereka menjadi seorang Muslim yang baik dan berperilaku sesuai ajaran Islam," kata Dr. Yussef.

Di sekolah ini, para siswa belajar tentang Islam, Qur'an, hadist dan bahasa Arab. "Kami lebih menekankan pada kualitas dan bukan kuantitas. Konsentrasi kami bukan hanya pada aspek pendidikan saja, tapi juga aspek sosial. Mereka belajar dari aktivitas mereka sehari-hari," jelas Dr. Yussef.

Untuk orang dewasa, ADAMS juga menawarkan program pendidikan yang dilaksanakan setiap hari serta program belajar Al-Quran dan tafsir, sejarah dan pengetahuan lainnya.

Lebih dari itu semua, ADAMS Center juga berkomitmen untuk menyediakan program antar-agama. Menurut Iqbal, program itu penting untuk meningkatkan kerjasama dan menciptakan situasi yang harmonis dalam kehidupan antar umat beragama. Tak heran kalau setiap minggu, ADAMS Center ramai dikunjungi oleh Muslim dan non-Muslim yang ingin belajar tentang Muslim Amerika.

Bulan Ramadan menjadi moment yang dimanfaatkan ADAMS Center untuk meningkatkan persaudaraan dengan kalangan non-Muslim. Menjelang Ramadan, para pengurus ADAMS Center mengirikan surat ke semua orang yang isinya memberitahukan bahwa Ramadan akan datang dan mereka diharapkan datang atau berkunjung ke ADAMS Center.

Kegiatan lainnya yang cakupannya lebih luas adalah program Feed the Hungry. Program ini sebagai bentuk perhatian dan tanggung jawab mereka pada masyarakat yang kurang beruntung.

Secara keseluruhan, semua kegiatan pendidikan dan sosial yang dilakukan ADAMS Center bertujuan untuk meluruskan pandangan negatif tentang Islam dan Muslim di kalangan masyarakat Amerika. "Kami harus memainkan peran dalam mengubah stereotipe itu. Kita bukan ingin mengubah agama orang tapi kita memberikan mereka informasi," tukas Iqbal. (ln/iol).
sumber: eramuslim.com

Read More......

Mother is the best super hero in the world

Mumpung Ibu Masih ada, coba saat BELIAU tidur saat matanya terpejam kamu tatap wajahnya itu 5 menit saja, kamu akan tau bagaimana rasanya nanti bila wajah itu sudah tak ada di situ...

Lakukan apapun yang bisa kamu lakukan untuknya...

LAKUKAN SEKARANG teman2ku sayang, bukan besok atau 5 menit lg karena mungkin sekedip matamu dia akan pergi tak kembali...
Klo sudah terlanjur ga ada, yaaahhh jangan lupa doa ma TUHAN. Segala macam doa deh. Miss U Mum...
Luv U all

Ini adalah mengenai nilai kasih Ibu dari seorang anak yang mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur. Kemudian dia mengulurkan sekeping kertas yang bertuliskan sesuatu, si ibu segera membersihkan tangan dan lalu menerima kertas yang diulurkan oleh si anak dan membacanya.

Ongkos upah membantu ibu:
1) Membantu pergi ke warung: Rp20.000
2) Menjaga adik: Rp20.000
3) Membuang sampah: Rp5.000
4) Membereskan tempat tidur: Rp10.000
5) Menyiram bunga: Rp15.000
6) Menyapu halaman: Rp15.000
Jumlah: Rp85.000

Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak yang raut mukanya berbinar-binar. Si ibu mengambil pena dan menulis sesuatu di belakang kertas yang sama:
1) Ongkos mengandungmu selama 9 bulan: GRATIS
2) OngKos berjaga malam karena menjagamu: GRATIS
3) OngKos air mata yang menetes karenamu: GRATIS
4) Ongkos khawatir krn memikirkan keadaanmu: GRATIS
5) OngKos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu: GRATIS
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku: GRATIS

Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, "Saya Sayang Ibu". Kemudian si anak mengambil pena dan menulis sesuatu di depan surat yang ditulisnya: "Telah Dibayar"
sumber: Dudung.net

Read More......

Jadilah Pohon Kelapa


Sesungguhnya engkau wahai Muhammad berbudi pekerti yang luhur” QS Al-Qalam (68);4
Mungkin judul ini membuat anda menggigit gigi geraham kuat-kuat, sobat. Masa` anda yang diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna dan paling OK aransemennya disuruh menjadi pohon kelapa yang tidak punya akal dan pikiran.

Buset... bukan itu maksud judul ini, sobat, tapi...

Sobat, kalau kita melakukan sebuah observasi terhadap pohon kelapa, pasti kita akan mendapati bahwa pohon kelapa itu super berkhasiat alias semua ‘anggota’ pohon kelapa itu bermanfaat bagi manusia. Mulai dari daunnya yang dibuat tikar dan sapu lidi; buahnya yang dimakan; batangnya yang dibuat bahan bangunan; dan akarnya yang konon bisa dibuat obat atau paling tidak dijadikan kayu bakar. Bahkan ‘bluluknya’ bisa dibuat mainan anak-anak. Masyaallah...

Lalu apa hubungannya dengan perintah menjadi pohon kelapa?

Sobat, begitulah semestinya kita. Kita harus berakhlaqul karimah dengan senantiasa berbuat untuk orang lain. Jangan sampai keberadaan kita di suatu lingkungan masyarakat itu bagaikan sampah dan penyakit yang memuakkan. Kita sebagai umat Muhammad sas. harus menunjukkan bahwa orang Islam itu luhur budi pekertinya. Jangan sampai karena ulah kita Islam itu direndahkan dan tidak dimaui orang di sekitar kita, meski takdir di tangan Allah. Tapi sebaliknya, semua tingkah laku kita hendaknya menarik simpati masyarakat agar mereka mau memeluk agama Islam ini, agama para nabi dan rasul , meski -sekali lagi- hidayah di tangan Allah.

Amirul Mukminin ‘Umar bin Khaththab ra., telah memberikan suri tauladan kepada kita, bahwa sebagai pemimpin tertinggi muslimin, ia sangatlah tinggi budi pekertinya. Dia amat ramah tamah dengan rakyatnya, meskipun non muslim. Sehingga karena budi pekertinya, seorang Yahudi masuk Islam dan mewaqafkan tanah sekaligus rumahnya untuk pembangunan masjid.

Ya... memang itulah sifat insan beriman. Di manapun ia berada dan apapun jabatannya dia akan berusaha memberikan manfaat bagi orang di sekitarnya; di rumah sebagai orang tua atau anak, di sekolah sebagai murid atau guru, di tempat pengajian sebagai peserta atau pembicara, di tempat bekerja sebagai bos atau karyawan dan di manapun dia berada.

Sobat, untuk menjadi insan beriman yang berbudi pekerti luhur alias berakhalaqul karimah sehingga selalu mendatangkan manfaat bagi masyarakat di sekitar kita, kita musti pelajari pedomannya. What is that? Sebagaimana ayat yang telah ane sebut di depan, Rasulullah sas. adalah orang yang sangat luhur budi pekertinya. Ummul Mukminin ‘Aisyah ra. berkata bahwa akhlaq Rasulullah adalah Al-Qur’an. Maka dengan itu, kita musti mempelajari Al-Qur`an dan menelusuri liku-liku kehidupan beliau yang tertuang dalam hadits-hadits beliau dan sirah nabawiyah, agar kita menjadi insan yang berbudi luhur alias berakhlaqul karimah dan berguna bagi masyarakat. Selamat berjuang!

Jadi mau donk jadi pohon kelapa?

sumber: dudung.net

Read More......

Senin, 07 September 2009

Mesin Pencari Syariah Telah Hadir Di Dunia Mayai


Mulai kemarin (1/9/09) umat Islam seluruh dunia dapat searching di internet secara aman tanpa menemukan konten internet yang "Haram" menurut syariat Islam. Mesin pencari, ImHalal.com hanya akan mengambil hasil pencarian yang ditandai sebagai "halal".


"Tujuan utama kami adalah untuk menjadi nomor satu situs web di setiap Muslim di rumah," Reza Sardeha, pendiri ImHalal.com, kepada The Media Line.

Sementara penggunaan internet meningkat dengan cepat di Timur Tengah dan Afrika Utara selama beberapa tahun terakhir, banyak pengguna potensial yang kini telah menjauh karena konten yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Mesin pencari itu tidak akan memberikan hasil yang dianggap haram, dilarang, dan hanya menunjukkan permintaan hasil yang halal, disetujui, di bawah hukum agama Islam.

Mesin pencari ini menggunakan berbagai teknik untuk menentukan hasil pencarian yang mana yang seharusnya dikeluarkan "halal" atau "haram". Sekali pengguna memasukan keyword dengan konten yang eksplisit mengarah ke konten "haram", maka mesin pencari ini akan kembali dengan sebuah pesan negatif yang berbunyi "Oops! Your search inquiry has a Haram level of 3 out of 3! I would like to advise you to change your search terms and try again."

Pendiri ImHalal.com, Reza Sardeha mengatakan bahwa dia memperoleh gagasan membuat website ini setelah dia dan kawannya berselancar di mesin pencari saat mencari konten-konten yang lebih spesifik pada mesin pencari konvensional seperti Yahoo! dan Google.

"Pertama, kami telah mem-blok seluruh konten yang secara eksplisit bermuatan seksual. Untuk itu, sebelumnya kami juga telah berdiskusi dengan beberapa Imam (ulama) untuk menentukan mana yang haram sehingga harus diblok." demikian pernyataan Reza Sardeha sebagaimana dikutip dari Jerussalem Post.

Filter yang dipakai bersifat statis tetapi terdiri dari tiga lapisan yang berbeda yang berfungsi untuk memberikan pengguna sebuah mesin pencari yang sebaik mungkin.

"Imhalal bukan diktator atau sensor situs web, kami ingin orang-orang dapat melanjutkan pencarian online mereka," komentar Sardeha.

"Jika Anda mengetik sebuah istilah pencarian yang tingkat satu atau tingkat dua haram, user masih memiliki kesempatan untuk melanjutkan jika ia benar-benar yakin bahwa istilah pencarian akan memiliki hasil yang halal. Tetapi jika hasilnya adalah tiga dari tiga maka tidak ada hasil yang akan ditampilkan oleh Imhalal.com," Sardeha menjelaskan sebagaimana dikutip dari The Media Line.

Beberapa tahun terakhir umat Islam menjadi sangat aktif berselancar di Internet. Kurangnya mesin pencari bagi umat Islam yang dapat dipertanggung jawabkan untuk dapat melanjutkan kegiatan online umat Islam - menginspirasi ImHalal.com masuk ke pasar mesin pencari.

Situs ini menawarkan berbagai fungsi yang dikembangkan secara khusus untuk meningkatkan performa pengguna internet dalam melakukan pencarian. Selain memfokuskan diri untuk menjadi mesin pencari terbesar bagi Islam, ImHalal.com juga bertujuan untuk memberikan produk pencarian terbaik.

ImHalal.com adalah layanan search engine yang diluncurkan oleh AZS Media Group yang mengkhususkan diri dalam mengeluarkan produk-produk layanan yang akan membentuk lanskap online menjadi lebih maju dan menjadi media sosial.

Pemikiran Reza cukup maju. Ia berencana membangun produk-produk IT lainnya untuk kebutuhan muslim.

"Dalam waktu sebulan itu kami berharap untuk menambahkan widget Islam seperti waktu sholat sehingga Anda dapat dengan mudah mengetahui kapan harus sholat atau ketika anda datang ke situs web Anda akan melihat sebuah kutipan dari Al Qur'an. Kami adalah pemasar produk-produk rumah tangga Muslim," ungkapnya.
sumber: sabili.co.id

Read More......

Wartawati Al-Jazeera Ditembaki Gas Air Mata oleh Israel

Tentara Isreal sungguh bersikap kelewat batas. Mereka menggunakan kekerasan kepada siapa pun di Palestina

Hidayatullah.com--Koresponden stasiun televisi Al-Jazeera di Tepi Barat Jacky Rowland ditembak dengan gas air mata oleh pasukan Israel ketika melaporkan secara langsung dari Tepi Barat ke markas Al-Jazeera di Doha pada Jum'at (4/9) siang lalu.

Wanita itu sedang melaporkan keadaan di sekitar pagar pembatas Israel dan menunjukkan gambar tentara Israel yang masuk ke area antara pagar untuk lebih mendekat ke orang-orang Palestina dan melemparkan gas air mata ke arah mereka, ketika tiba-tiba sebuah granat gas air mata meluncur tepat ke arahnya. Dengan sigap ia pun menghindar sambil terus memegangi mikrofonnya. Gas air mata itu jatuh tepat di sebelahnya.

Awalnya gas air mata hanya ditujukan ke arah rakyat Palestina yang mengikuti aksi protes rutin setiap hari Jum'at di Desa Bil'in, Tepi Barat.

"Mereka jelas-jelas berusaha menghentikan siaran kami, para tentara menembakkan granat tepat ke arah kami. Jelas sekali kami yang sekarang menjadi target mereka, dan bukan para pengunjuk rasa," katanya di depan kamera siaran langsung, sejenak setelah gas air mata jatuh di sampingnya.

Tanpa rasa gentar wanita itu bertekad terus menyampaikan laporannya, meskipun gumpalan asap gas air mata mengelilinginya.

Pada Jum'at sebelumnya seorang fotografer menderita luka setelah terkena tembakan peluru pasukan Israel.

Menanggapi peristiwa itu pihak militer Israel IDF mengatakan, setiap pekan kekerasan dan unjuk rasa ilegal dilakukan oleh orang-orang desa Palestina di Tepi Barat. Mengharuskan mereka menggunakan kekuatan senjata untuk mengusirnya.

"Para pengunjuk rasa melepari batu-batu, bom molotov, dan membakar ban ke arah tentara," katanya. "Pengalaman lalu menunjukkan bahwa para wartawan datang ke tempat kejadian dari arah desa-desa Palestina, yang berarti mereka membahayakan dirinya sendiri."

Seharusnya tentara Israel itu juga menambahkan komentarnya dengan, “jika kami tidak membangun pagar pembatas ini maka tidak akan ada aksi unjuk rasa oleh rakyat Palestina.” [di/aj/ynet/www.hidayatullah.com]

Read More......

Bersyahadat Setelah 8 Tahun Baca al-Quran

Anne Collins ingin berhubungan langsung dengan Allah yang dapat memberikannya ampunan tanpa perantara. Itu setelah 8 tahun membaca Al Quran

Saya dibesarkan dalam sebuah keluarga Kristen yang taat. Saat itu, orang Amerika lebih religius dibandingkan masa sekarang–contohnya, sebagian besar keluarga pergi ke gereja setiap Minggu. Orangtua saya ikut dalam komunitas gereja. Kami sering mendatangkan pendeta ke rumah. Ibu saya mengajar di sekolah minggu, dan saya membantunya


Pastinya saya lebih relijius dibandingkan anak-anak lainnya, meskipun saya tidak merasa seperti itu dulu. Satu saat ketika ulang tahun bibi saya memberi hadiah sebuah Bibel, dan untuk saudara perempuan saya ia memberi sebuah boneka. Lain waktu saya minta dibelikan bukudoa kepada orang tua, dan saya membacanya setiap hari selama beberapa tahun.

Ketika saya SMP, saya mengikuti program belajar Bibel selama dua tahun. Ketika itu saya sudah mengkaji sebagian dari Bibel, meskipun demikian saya belum memahaminya dengan baik. Kemudian saya mendapat kesempatan mempelajarinya lebih dalam. Sayangnya, kami belajar banyak petikan di dalam Perjanjian Lama dan Baru yang tak dapat dipahami, bahkan terasa aneh.

Sebagai contoh, Bibel mengajarkan tentang adanya dosa awal, yang artinya semua manusia dilahirkan dalam keadaan berdosa. Saya punya adik bayi, dan saya tahu ia tidak berdosa.

Bibel mengandung banyak cerita aneh dan sangat meresahkan, misalnya cerita tentang nabi Ibrahim dan Daud. Saya tak dapat mengerti bagaimana mungkin para nabi bisa mempunyai kelakuan seperti yang diceritakan dalam Bibel.

Ada banyak hal lain dalam Bibel yang membingungkan saya, tapi saya tidak mempertanyakannya. Saya terlalu takut untuk bertanya–saya ingin dikenal sebagai “gadis baik”.

Alhamdulillah, akhirnya ada seorang anak laki-laki yang bertanya, dan ia terus bertanya.

Hal yang paling penting adalah tentang trinitas. Saya tidak bisa memahaminya. Bagaimana bisa Tuhan terdiri dari tiga bagian, yang salah satunya adalah manusia? Di sekolah saya juga belajar mitologi Yunani dan Romawi, menurut saya pemikiran tentang trinitas dan orang suci yang punya kekuatan sama dengan pemikiran budaya Yunani dan Romawi yang mengenal banyak dewa, yang masing-masing bertanggung jawab atas aspek kehidupan yang berbeda (astagfirullah!). Bocah yang bertanya itu, banyak bertanya tentang trinitas. Ia mendapatkan banyak jawaban tapi tidak pernah puas. Sama seperti saya. Akhirnya guru kami, seorang profesor teologi dari Universitas Michigan, menyuruhnya untuk berdoa minta keteguhan iman. Saya pun berdoa.

Ketika saya SMA saya, diam-diam saya ingin menjadi seorang biarawati. Saya tertarik untuk melakukan peribadatan setiap harinya, tertarik kehidupan yang sepenuhnya dipersembahkan untuk Tuhan, dan menunjukkan sebuah gaya hidup yang relijius. Halangan atas ambisi ini hanya satu: saya bukan seorang Katolik. Saya tinggal di sebuah kota di wilayah Midwestern, di mana Katolik merupakan minoritas yang tidak populer.

Saya bertemu seorang Muslim dari Libya. Ia menceritakan saya sedikit tentang Islam dan Al-Quran. Ia bilang Islam itu modern, agama samawi yang paling up-to-date. Karena saya menganggap Afrika dan Timur Tengah itu terbelakang, maka saya tidk bisa melihat Islam sebagai sesuatu yang modern.

Keluarga saya mengajaknya ke acara Natal di gereja. Bagi saya acara itu sangat menyentuh dan berkesan. Tapi diakhir acara ia bertanya, “Siapa yang membuat aturan peribadatan seperti itu? Siapa yang mengajarkanmu kapan harus berdiri, membungkuk dan berlutut? Siapa yang mengajarimu cara beribadah?” Saya menceritakan kepadanya sejarah awal gereja. Awalnya pertanyaannya itu sangat membuat saya marah, tapi kemudian saya jadi berpikir. Apakah orang-orang yang membuat tata cara peribadatan itu benar-benar punya kualifikasi untuk melakukannya? Bagaimana mereka bisa tahu bagaimana peribdatan itu harus dilakukan? Apakah mereka dapat wahyu tentang itu?

Saya sadar jika saya tidak mempercayai banyak ajaran Kristen, namun saya tetap pergi ke gereja. Ketika kredo Nicene dibacakan bersama-sama, saya hanya diam, saya tidak turut membacanya. Saya seperti orang asing di gereja.

Ada kejadian yang sangat mengejutkan. Seseorang yang sangat dekat dengan saya mengalami masalah dalam rumah tangganya. Ia pergi ke gereja untuk meminta nasihat. Orang dari gereja itu justru memanfaatkan kesusahan dan penderitaannya. Laki-laki itu mengajaknya ke sebuah motel dan kemudian merayunya.

Sebelumnya saya tidak memperhatikan benar apa peran rahib dalam gereja. Sejak peristiwa itu saya jadi memperhatikannya. Sebagian besar umat Kristen percaya bahwa pengampunan lewat sebuah acara peribadatan suci yang harus dipimpin oleh seorang pendeta. Tidak ada pendeta, tidak ada pengampunan.

Saya mengunjungi gereja, duduk dan memperhatikan pendeta yang ada di depan. Mereka tidak lebih baik dari umat yang datang–sebagian di antaranya bahkan lebih buruk. Jadi bagaiamana bisa seorang manusia biasa diperlukan sebagai perantara untuk berkomunikasi dengan Tuhan? Mengapa saya tidak bisa berhubungan langsung dengan Tuhan, dan langsung menerima pengampunannya?

Tak lama setelah itu, saya mendapati terjemahan Al-Qur’an di sebuah toko buku. Saya lalu membeli dan membacanya, kadang terus membaca, kadang terputus, selama delapan tahun. Selama itu saya juga mencari tahu tentang agama lain.

Saya semakin khawatir dan takut dengan dosa-dosa saya. Bagaimana saya tahu Tuhan akan memafkan dosa-dosa saya? Saya tidak lagi percaya dengan metode pengampunan ala Kristen akan berhasil. Beban-beban dosa begitu berat bagi saya, dan saya tidak tahu bagaimana membebaskan diri darinya. Saya sangat mengharapkan ampunan.

Membaca Al-Quran

Suatu kali, aku membaca Al-Quran yang bunyinya: “Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang beriiman ialah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya kami ini orang Nasrani.” Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu ada rahib-rahib, juga sesungghnya mereka tidak menyombongkan diri. Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al-Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah beriman maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al-Quran dan kenabian Muhammad S.A.W). Mengapa kami tidak akan beriman kepada Allah dan kepada kebenaran yang datang kepada kami, padahal kami sangat ingin agar Tuhan kami memasukkan kami ke dalam golongan orang-orang yang saleh? [Al-Maidah: 82-84]

Saya mulai berharap bahwa Islam mempunyai jawabannya. Tapi bagaimana cara saya mencari tahu? Dalam berita di televisi saya melihat Muslim beribadat. Mereka punya cara tertentu untuk berdo’a. Saya menemukan sebuah buku–yang ditulis oleh non Muslim–yang menjelaskan cara beribadah orang Islam. Kemudian saya mencoba melakukannya sendiri. Kala itu saya tidak tahu tentang taharah dan saya shalat dengan cara yang keliru. Saya terus berdoa dengan cara itu selama beberapa tahun.

Akhirnya kira-kira 8 tahun sejak pertama kali saya membeli terjemahan Al-Quran dulu, saya membaca: “Pada hari ini telah ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Ku-ridhai Islam itu menjadi agama bagimu.” [Al- Maidah: 3]

Saya menangis bahagia, karena saya tahu, jauh sebelum bumi diciptakan, Allah telah menuliskan bahwa Al-Quran ini untuk saya. Allah mengetahui bahwa Anne Collins di Cheektowaga, New York, AS, akan membaca ayat ini pada bulan Mei 1986.

Saya tahu banyak hal yang perlu dipelajari, seperti bagaimana cara shalat yang benar, sesuatu yang tidak dijelaskan secara rinci dalam Al-Quran. Masalahnya saya tidak kenal seorang Muslim satu pun.

Sekarang ini Muslim relatif mudah dijumpai di AS. Dulu saya tidak tahu di mana bisa bertemu mereka. Saya mendapatkan nomor telepon sebuah komunitas Muslim dari buku telepon. Saya lalu coba menghubunginya. Seorang laki-laki menjawab diseberang sana, saya panik lalu mematikan telepon. Apa yang akan saya katakan padanya? Bagaimana mereka akan menjawab pertanyaan saya? Apakah mereka akan curiga? Akankah mereka menerima saya, sementara mereka sudah saling memiliki dalam Islam?

Beberapa bulan kemudian saya kembali menelepon masjid itu berkali-kali. Dan setiap kali saya panik, saya menutupnya. Akhirnya, saya menulis sebuah surat, isinya memnta informasi. Seorang ikhwan dari masjid itu menelepon saya dan kemudian mengirimi saya selebaran tentang Islam. Saya katakan padanya bahwa saya ingin masuk Islam. Tapi ia berkata pada saya, “Tunggu hingga kamu yakin.” Jawabannya agar saya menunggu membuat saya kesal. Tapi saya sadar, ia benar. Saya harus yakin, sebab sekali menerima Islam, maka segala sesuatunya tidak akan pernah lagi sama.

Saya jadi terobsesi dengan Islam. Saya memikirkannya siang dan malam. Dalam beberapa kesempatan, saya mengendarai mobil menuju ke masjid (saat itu masjidnya berupa sebuah rumah yang dialihfungsikan menjadi masjid). Saya berputar mengelilinginya beberapa kali sambil berharap akan melihat seorang Muslim, dan penasaran seperti apa keadaan di dalam masjid itu.

Satu hari di awal Nopember 1986, ketika saya memasak di dapur, sekonyong-konyong saya merasa jika saya sudah menjadi seorang Muslim. Masih takut-takut, saya mengirim surat lagi ke masjid itu. Saya menulis: Saya percaya pada Allah, Allah yang Maha Esa, saya percaya bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, dan saya ingin tercatat sebagai orang yang bersaksi atasnya.

Ikhwan dari masjid itu menelepon saya keesokan harinya, dan saya mengucapkan shahadat melalui telepon itu. Ia berkata bahwa Allah telah mengampuni semua dosa saya saat itu juga, dan saya seperti layaknya seorang bayi yang baru lahir.

Saya merasa beban dosa-dosa menyingkir dari pundak. Dan saya menangis karena bahagia. Saya hanya sedikit tidur malam itu. Saya menangis, mengulang-ulang menyebut nama Allah. Ampunan yang saya cari telah didapat. Alhamdulillah. [di/iol/www.hidayatullah.com]

Read More......

Rahasia Keutamaan Hari Jumat

Andaikata Rasulullah masih hidup, beliau pasti membenci sineas Indonesia yang menjadikan hari Jumat seolah hari menakutkan dan horor
Hidayatullah.com-Novelis Ayu Sutrisna (diperankan Suzanna) sering mengalami tangan gemetar dan keringat dingin keluar karena mengidap phobia tertentu. Anton (diperankan Alan Nuari), psikiater dan sekaligus pacar yang merawatnya, menganjurkan hidup santai dan menghindari suasana sibuk dan bising.

Ia pun menyepi di sebuah rumah tua milik ayah Anton. Namun dua penjaga rumah tua itu mati mengerikan ketika mencoba memperkosa Ayu. Mereka diperkirakan dibunuh setan. Akhirnya tabir terbuka, ayah Anton mengaku bahwa istrinya telah melahirkan bayi di malam Jumat Kliwon dan terbunuh.

Malam Jumat Kliwon adalah film horor Indonesia yang dirilis pada tahun 1986. Film yang disutradari oleh Sisworo Gautama Putra ini dibintangi antara lain oleh Suzanna dan Alan Nuari.

Malam Jumat Kliwon adalah film horor Indonesia yang dirilis pada tahun 1986. Film yang disutradari oleh Sisworo Gautama Putra ini dibintangi antara lain oleh Suzanna dan Alan Nuari.

Alkisah, di atas era 80-an dan seterusnya, para sineas lain di Indonesia menjadikan hari Jumat sebagai hari menakutkan. Hampir bisa disaksikan di semua TV atau film-film horor, menjadikan hari Jumat sebagai hari “kebangkitan” para setan. Walhasil, hari Jumat adalah hari menyeramkan!

Begitulah para sineas Indonesia yang telah ikut menyumbang keburukan dengan menjadikan Hari Jumat seolah-oleh hari paling sial dan menakutkan. Andai Rasulullah masih hidup di tengah-tengah kita, mungkin baginda akan marah besar. Betapa tidak, karena baginda Rasulullah sangat memuliakan hari Jumat. Dalam banyak riwayat, Rasulullah bahkan meminta kita memuliakan hari itu.

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah pernah bersabda. “Hari terbaik di mana matahari terbit di dalamnya ialah hari Jumat. Pada hari itu Adam Alaihis Salam diciptakan, dimasukkan ke surga, dikeluarkan daripadanya dan kiamat tidak terjadi kecuali di hari Jumat.” [Riwayat Muslim]

Rasulullah juga pernah bersabda, “Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumat, maka perbanyaklah sholawat kepadaku di dalamnya, karena sholawat kalian akan ditunjukkan kepadaku, para sahabat berkata: ‘Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?’ Nabi bersabda: ‘Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.” (Shohih. HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa’i)

Keistimewaan lain hari Jumat adalah saat-saat dikabulkannya doa, yaitu saat-saat terakhir setelah shalat ashar (seperti yang dijelaskan dalam banyak hadits) atau di antara duduknya imam di atas mimbar saat berkhutbah Jumat sampai shalat selesai ditunaikan.

Amalan Mulia

Allah mengkhususkan hari Jumat ini hanya bagi kaum Muslimin dari seluruh kaum dari umat-umat terdahulu. Di dalamnya banyak rahasia dan keutamaan yang datangnya langsung dari Allah.

Beberapa rahasia keagungan hari Jumat adalah sebagai berikut;

Pertama, Hari Keberkahan. Di mana di hari Jumat berkumpul kaum Muslimin di masjid-masjid untuk mengikuti shalat dan sebelumnya mendengarkan dua khutbah Jumat yang mengandung pengarahan dan pengajaran serta nasihat-nasihat yang ditujukan kepada kaum muslimin yang kesemuanya mengandung manfaat agama dan dunia. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah menyebut hari Jumat memiliki 33 keutamaan. Bahkan Imam as-Suyuthi menyebut ada 1001 keistimewaan.

Kedua, Hari Dikabulkannya doa. Di antara rahasia keutamaan hari Jumat lain adalah, di hari itu terdapat waktu-waktu dikabulkannya doa.

“Di hari Jumat itu terdapat satu waktu yang jika seorang Muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.’ Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu.” [HR.Bukhari dan Muslim]

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya pada hari Jumat terdapat waktu mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya.” [Muttafaqun Alaih]

Ketiga, Hari Diperintahkannya Shalat Jumat. Rasulullah bersabda, “Hendaklah kaum-kaum itu berhenti dari meninggalkan shalat Jumat. Atau (jika tidak) Allah pasti akan mengunci hari mereka, kemudian mereka pasti menjadi orang-orang yang lalai.” [Muslim]. Dalam riwayat lain Rasulullah menyebutkan, “Shalat Jumat adalah hak yang diwajibkan kepada setiap Muslim kecuali empat orang; budak atau wanita, atau anak kecil, atau orang sakit.” [Abu Daud]

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (٩)

“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” [QS: Al-Jumu'ah:9]

مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ وَاغْتَسَلَ ثُمَّ بَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنَ اْلإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامُهَا وَقِيَامُهَا

“Barangsiapa yang bersuci dan mandi, kemudian bergegas dan mendengar khutbah dari awal, berjalan kaki tidak dengan berkendaraan, mendekat dengan imam, lalu mendengarkan khutbah dan tidak berbuat sia-sia, maka baginya bagi setiap langkah pahala satu tahun baik puasa dan shalatnya..”

,Keempat, Hari Pembeda antara Islam dan Non-Muslim. Hari Jumat adalah hari istimewa bagi kaum Muslim. Selain itu diberikan Nabi untuk membedakan antara harinya orang Yahudi dan orang Nashrani.

Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah bersabda: "Allah telah memalingkan orang-orang sebelum kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya mereka, oleh karena itu hari raya orang Yahudi adalah hari Sabtu, dan hari raya orang Nasrani adalah hari Ahad, kemudian Allah memberikan bimbingan kepada kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya, sehingga Allah menjadikan hari raya secara berurutan, yaitu hari Jumat, Sabtu, dan Ahad. Dan di hari kiamat mereka pun akan mengikuti kita seperti urutan tersebut, walaupun di dunia kita adalah penghuni yang terakhir, namun di hari kiamat nanti kita adalah urutan terdepan yang akan diputuskan perkaranya sebelum seluruh makhluk." [HR. Muslim]

Kelima, Hari Allah menampakkan diri. Dalam sebuah riwayat disebutkan,Hari Jumat Allah menampakkan diri kepada hamba-hamba-Nya yang beriman di Surga. Dari Anas bin Malik dalam mengomentari ayat: "Dan Kami memiliki pertambahannya" (QS.50:35) mengatakan: "Allah menampakkan diri kepada mereka setiap hari Jumat."

Masih banyak keistimewan hari Jumat. Di antaranya adalah; Dalam "al-Musnad" dari hadits Abu Lubabah bin Abdul Munzir, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda:

"Penghulunya hari adalah hari Jumat, ia adalah hari yang paling utama di sisi Allah Subhanahu Wata'ala, lebih agung di sisi Allah Subhanahu Wata'ala dari pada hari Idul Fitri dan Idul Adha. Pada hari Jumat tersebut terdapat lima keistimewaan: Hari itu, bapak semua umat manusia, Nabi Adam 'Alaihissalam diciptakan, diturunkan ke dunia, dan wafat. Hari kiamat tak akan terjadi kecuali hari Jum’at.

Karena itu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, sangat memuliakan hari ini, menghormatinya, dan mengkhususkannya untuk beribadah dibandingkan hari-hari lainnya.

Etika Menyambut Hari Jumat

Mandi Jum’at [jenabat]

Mandi pada hari Jumat wajib hukumnya bagi setiap muslim yang baligh berdasarkan hadits Abu Sa’id Al Khudri, di mana Rasulullah bersabda, yang artinya, “Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi setiap orang yang baligh.” (HR. Bukhori dan Muslim). Mandi Jumat ini diwajibkan bagi setiap muslim pria yang telah baligh, tetapi tidak wajib bagi anak-anak, wanita, orang sakit, dan musafir. Sedangkan waktunya adalah sebelum berangkat sholat Jumat. Adapun tata cara mandi Jumat ini seperti halnya mandi jenabat biasa. Rasulullah bersabda yang artinya, “Barangsiapa mandi Jumat seperti mandi jenabat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

A. Berpakaian Bersih dan Memakai Wangi-Wangian

Rasulullah berkata, "Siapa yang mandi pada hari Jumat, bersuci sesuai kemampuan, merapikan rambutnya, mengoleskan parfum, lalu berangkat ke masjid, dan masuk masjid tanpa melangkahi di antara dua orang untuk dilewatinya, kemudian shalat sesuai tuntunan dan diam tatkala imam berkhutbah, niscaya diampuni dosa-dosanya di antara dua Jum'at." [HR. Bukhari]

B. Menghentikan Aktivitas Jual-Beli dan Menyegerakan ke Masjid

Anas bin Malik berkata, “Kami berpagi-pagi menuju sholat Jumat dan tidur siang setelah sholat Jumat.” (HR. Bukhari). Al Hafidz Ibnu Hajar berkata, “Makna hadits ini yaitu para sahabat memulai sholat Jumat pada awal waktu sebelum mereka tidur siang, berbeda dengan kebiasaan mereka pada sholat zuhur ketika panas, sesungguhnya para sahabat tidur terlebih dahulu, kemudian sholat ketika matahari telah rendah panasnya.” (Lihat Fathul Bari II/388)

C. Sholat Sunnah Sebelum dan Sesudah Shalat Jumat

Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu menuturkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa mandi kemudian datang untuk sholat Jumat, lalu ia sholat semampunya dan dia diam mendengarkan khotbah hingga selesai, kemudian sholat bersama imam maka akan diampuni dosanya mulai Jumat ini sampai Jumat berikutnya ditambah tiga hari.” [HR. Muslim]

D. Membaca Surat Al Kahfi

Nabi bersabda yang artinya, “Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat maka Allah akan meneranginya di antara dua Jumat.”

E. Memperbanyak Shalawat.

Dari Anas ra, Rasulullah bersabda: "Perbanyaklah shalawat pada hari Jumat dan malam Jumat." [HR. Baihaqi]

Dari Aus Radhiallahu 'anhu, dia mengatakan, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, bersabda: "Sebaik-baik hari kalian adalah hari Jumat: pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu beliau diwafatkan, pada hari itu sangkakala ditiup, pada hari itu manusia bangkit dari kubur, maka perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari itu, karena shalawat kalian akan diperlihatkan kepadaku", para shahabat bertanya: "wahai Rasulullah, bagaimana diperlihatkan kepada engkau sedangkan tubuh engkau sudah hancur (sudah menyatu dengan tanah ketika sudah wafat), Beliau menjawab: "sesungguhnya Allah Subhanahu Wata'ala mengharamkan kepada bumi untuk memakan (menghancurkan) jasad para Nabi." [HR, "al-Khamsah]



Mencintai Apa yang Dicintai Nabi

Rasulullah Muhammad adalah orang pilihan dan kekasih Allah SWT. Apapun amalan yang disukai Nabi adalah hal yang paling disukai Allah dan setiap amalan yang dibenci Nabi juga dimurkai Allah.

Bentuk kesungguhan kita mencintai Rasulullah Saw adalah berlomba-lomba dan bersungguh-sungguh mengikuti dan meneladani apa yang telah beliau lakukan. Sebagaimana firman Allah SWT, وَمَا ءَاتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا. Artinya, ”Apa saja yang dibawa oleh Rasul untuk kalian, ambillah, dan apa saja yang dilarangnya atas kalian, tinggalkanlah.” [QS. al-Hasyr [59]: 7]

Dalam ayat lain disebutkan, Katakanlah, “Jika kalian benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihi kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.” [Qs. Ali-Imran [3]: 31].

Karena itu, apapun yang sudah ditetapkan Nabi –termasuk memuliakan hari Jumat-- adalah sesuatu yang sudah pasti disukai Allah SWT. Sangatlah tidak pantas bagi kita sekalian mengada-adakan dan mengarang-ngarang sesuatu yang sesungguhnya tidak ada dan tidak pernah dilakukan Nabi kita.

Semoga setelah ini kita ikut menjadikan dan memuliakan hari Jumat. [cak, berbagai sumber/hidayatullah.com]

Read More......

Senin, 31 Agustus 2009

Buletin SIROH












Read More......

Tatacara Puasa Rasulullah saw dari Sahur sampai Sahur Berikutnya

A. MAKAN SAHUR
Aktifitas Hadhrat Rasulullah saw. selama bulan Ramadhan diantaranya makan sahur dibawah ini hadis-hadis yang menerangkan bahwa sahur adalah kegiatan yang penting untuk menyongsong ibadah puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Mengenai hal ini, Rasulullah saw. besabda:

‘an anasin ibnu malikin (rodhiyallohu ‘anhu) qôla: qôla RosûlaLlâhi (shollollohu ‘alayhi wa sallam), tasahharû fa-inna fis-sahûrî barokat(un) (Mutafaq ‘alayh)
Artinya: Dari Anas bin Malik ra. dia berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Makan sahurlah kamu sekalian, sebab dalam makan sahur itu ada berkahnya.” (Mutaffaq’alaih)
Ahmad menambahkannya dari Hadis Abu Sa’id:
falâ tad’ûhu, wa law an yatajarro’a ahadukum jar’atan min mâ-in fa-innaLloha wa malâ-ikatahû yushollûna ‘alal-mutasahhirîn(a) – (rowâhu Ahmad)
Artinya: Maka janganlah kamu tinggalkan sahur itu, dan seandainya seseorang diantara kamu meneguk (meminum) seteguk air, maka sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya mendoakan atau mengasihani orang-orang yang sahur itu. (HR. Ahmad) [1]
- ‘anibni ‘abbâsin, ‘anin-nabiyyi (shollollohu ‘alayhi wa sallam) qôla: ista’înû bitho’âmissahari ‘alâ shiyâmin-nahri wa bil-qoylûlati ‘alâ qiyâmul-layl(i) -
Artinya: Nabi saw. bersabda: “Jadikanlah makan diwaktu sahur sebagai penolong melakukan puasa diwaktu siang. Dan istirahat di tengah hari sebagai penolong untuk melakukan shalat malam kalian.”[2]
B. BERSODAQOH
Hadhrat Rasulullah saw. adalah pribadi yang dermawan apalagi pada saat bulan Ramadhan kemurahan tangannya bagaikan hembusan angin sebagaimana yang diterangkan dalam hadis di bawah ini :
- ‘anibni ‘abbâsin qôla: kânan-nabiyyu (shollollohu ‘alayhi wa sallam) ajûdan-nâsi bil-khoyri wa kâna ajûda mâ yakûnu fi Romadhôna hîna yalqôhu jibrîlu wa kâna jibrîlu ‘alayhis-salâmu yalqôhu kulla laylatin fî romadhôna hattâ yansalikho ya’ridhu ‘alayhin-nabiyyu (shollollohu ‘alayhi wa sallam) alqur-âna fa-idzâ laqiyahu jibrîlu ‘alayhis-salâmu kâna ajûda bil-khyri minar-riyhil-mursalati –
1818. Artinya: dari ibn Abbas ra. Ia berkata Nabi saw. Adalah manusia yangn paling dermawan, dan sedermawan-dermawan beliau adalah pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemui belaiu. Jibril menemui beliau pada setiap malam dari bulan Ramadhan sehingga habisnya bulan Ramadhan itu. Kepentingannya menemui nabi saw. Ialah untuk menyampaikan al-Quran.apabila Jibril bertemu dengan beliau maka keadannya lebihi bermurah dengan kebaikan daripada angin yang diutus.[3]
C. MEMPERLIHATKAN AKHLAQ YANG MULIA
Adab puasa lainnya yang digambarkan di dalam hadis yaitu, orang yang sedang berpuasa hendaknya memperlihatkan akhlak yang mulia sebagaimana yang dicontohkan di bawah ini:
- ‘an abî Huroyrota yaqûlu: qôla Rosûlullohi (shollollohu ‘alayhi wa sallam): qôlaLlohu: kullu ‘amalib-ni Adama lahu, illa-shiyâma, fa-innahu lî wa ana ajza bihi wash-shiyâmu junnatun, wa idzâ kâna yawmu showmin ahadakum falâ yarfutsu wa lâ yashkhob, fa-inna sâ-bbahu ahadun aw qôtalahu fal-yaqul “innimroun shô-imun” -
1820. Artinya: Dari Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah saw bersabda: “Allah yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman: “Setiap amal anak Adam itu baginya selain puasa, sesungguhnya puasa itu bagi Ku dan Aku membalasnya. Puasa itu perisai. Apabila salah seorang diantaramu berpuasa pada suatu hari maka janganlah berkata keji dan jangan berteriak-teriak. Jika ada seseorang yang mencaci makinya atau melawannya maka hendaklah ia mengatakan “sesungguhnya saya sedang berpuasa”[4]
D. BANYAK MEMBACA AL QUR’AN
Amal-amal lainnya di saat sedang berpuasa hendaknya membaca al-Quran (bertadarus) sebagaimana hadis di bawah ini:
- ‘an ‘urwata, ‘an ‘â-isyata qôlat mâ la’ina Rosûlullohi (shollollohu ‘alayhi wa sallam) min la’natin tadzkuru kâna idzâ kâna qorîbu ‘ahdi bi Jibrîli (‘alayhis-salâmu) yudârisuhû kâna ajûda bil-khoyri minar-rîhil-mursalat(i) -
Dari Urwah dari Aisyah katanya : “Boleh dikata, hampir tidak pernah Rasulullah saw. melaknat. Biasanya bila dekat masa bertemunya dengan Jibril untuk bertadarus al-Qur’an, maka Rasulullah saw. banyak bermurah tangan lebih dari kencangnya angin yang berhembus.”[5]
E. MENYEGERAKAN BERBUKA PUASA
Anjuran Hz. Rasulullah saw. lainnya yaitu, supaya menyegerakan berbuka puasa dan itu adalah satu kebaikan:
- ‘an sahlib-ni sa’din qôla: qôla Rosûlullohi (shollollohu ‘alayhi wa sallam): lâ yazâlun-nâsu bikhoyrin mâ ‘ajalul-fitr(o) –
Artinya: Bahwasanya nabi saw. bersabda manusia senantiasa ada dalam keadaan baik selama cepat-cepat makan untuk berbuka.[6]
F. IBADAH DI MALAM HARI
Hadhrat. Rasulullah saw. senantiasa mengisi malam-malamnya di bulan puasa dengan melaksanakan ibadah dan demikianlah anjuran beliau:
- ‘an sai’îdibnil-musayyiba, ‘an Rosûlullohi (shollollohu ‘alayhi wa sallam) qôla: man qôma Romadhôna îmânan wahtisâban, ghufiro lahu mâ taqoddama min dzambihi -
Artinya: bersabda Rasulullah saw. “Barang siapa yang beribadah malam di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan berharap pahala dari Allah, maka akan diampunkan dosa-dosanya yang lalu.”[7]
Hadhrat Rasulullah saw. mengerjakan shalat malam (tarawih) secara berjamaah di bulan puasa. Tapi hal itu beliau laksanakan hanya beberapa hari saja, karena dikhawatirkan shalat malam (tarawih) secara berjamaah itu dianggap suatu kewajiban oleh umat beliau.
Artinya: Aisyah ra. berkata: “Pada suatu malam di bulan Ramadhan Rasulullah saw. mengerjakan shalat malam berjamaah di masjid. Seterusnya Hz. Aisyah ra. berkata bahwa nabi hanya menganjurkan sahabat-sahabatnya supaya gemar beribadah di malam hari di bulan Ramadhan dan anjurannya itu tidak bersifat perintah. Karena itu beliau bersabda: “Barang siapa beribadah di malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan berharap pahala dari Allah, maka ia akan diampunkan dosa-dosanya yang terdahulu.”
Urwah berkata:” Demikianlah keadaan itu terus berlangsung hingga Rasulullah saw. pulang ke rahmatullah”.[8]
G. BERI’TIKAF
Hadhrat Rasulullah saw apabila di sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan senantiasa melaksanakan I’tikaf, demikianlah bunyi hadisnya:
- ‘an ‘âisyata, annan-Nabiyya (shollollohu ‘alayhi wa sallam) kâna ya’taqiful-‘asyrol-awâkhiro min Romadhôna hattâ qobadhohuLlohu -
Artinya: Dari Aisyah “Bahwasanya nabi saw. biasa beri’tikaf pada sepuluh yang akhir dari bulan Ramadhan sampai Allah mengambil nyawanya”.[9]
- ‘an ‘aliyyi, anna annan-Nabiyya (shollollohu ‘alayhi wa sallam) kâna yûqidzu ahlahu fîl-awâkhiri min Romadhôn(a) -
Artinya: Dari Ali ra. bahwasanya nabi saw. biasa membangunkan keluarganya pada sepuluh terakhir dari bulan Ramadhan. [10]
Demikianlah amalan-amalan yang nampak dilakukan oleh Rasulullah saw. Ketika beliau berada di Bulan Ramadhan. Kita sebagai pengikutnya harus bisa mencontoh apa-apa yang beliau kerjakan.
Catatan kaki:
[1] Drs. Abu Bakar Muhammad, TERJEMAHAN SUBULUS-SALAM, Jilid 2, Surabaya: Al-Ikhlas, 1991, Kitab Puasa, hlm. 610-611
[2] Al Ustadz H. Abdullah Shonhaji, dkk, TARJAMAH SUNAN IBNU MAJAH II, Semarang: CV Asy Syifa’ 1992, hal. 473, Bab Tentang Sahur, No. 1693
[3] Ahmad Sunarto, dkk, TARJAMAH BUKHARI III, Semarang: CVAssyifa, 1993, hal.93, Bab Sedermawan-dermawan nabi saw. adalah pada bulan Ramadhan
[4] Ibid, hal 94
[5] Ustadz Bey Arifin, dkk, TARJAMAH SUNAN AN-NASA’IY II, Semarang: CVAssyifa, 1992, hlm. 505, BAB Keutamaan bermurah tangan di bulan ramadhan, Hadits No. 2065
[6] Moh. Zuhri Dipl. TAFL, Drs. H., dkk, TARJAMAH SUNAN AT-TIRMIDZI II, Semarang: CVAssyifa, 1992, hal.20, Bab Bersegera untuk berpuasa, Hadis No. 690
[7] Ustadz Bey Arifin, dkk, TARJAMAH SUNAN AN-NASA’IY II, Semarang: CVAssyifa, 1992, hlm. 546, Bab Pahala orang yang berpuasa Ramadhan dan beribadah di malam harinya dengan penuh keimanan dan berharap pahala dan Allah, Hadits No. 2157
[8] Ustadz Bey Arifin, dkk, TARJAMAH SUNAN AN-NASA’IY II, Semarang: CVAssyifa, 1992, halaman 505, hal. 549, no. 2161
[9] Moh. Zuhri Dipl. TAFL, Drs. H., dkk, TARJAMAH SUNAN AT-TIRMIDZI II, Semarang: CVAssyifa, 1992, hlm. 114, Bab Tentang I’tikaf, Hadits No. 787
[10] Ibid, hlm,. 120, Bab tentang daripadanya, Hadits No. 792

sumber : http://isamujahid.wordpress.com

Read More......

Ramadhan, Pemuda Muslim Perancis Jadi Alim

PARIS--selama 11 bulan dalam setahun, remaja Muslim Perancis, bisa jadi merokok ganja, menenggak alkohol atau terlibat dalam perilaku tak bermoral lain. Namun begitu Ramadhan tiba, pemuda muslim Perancis yang masih doyan melakukan hal-hal tersebut pun merasa memiliki bulan suci tersebut.

"Coba lihat anak-anak muda itu, mereka menggunakan narkoba, minum alkohol dan hampir setiap tahun berbicara dalam bahasa kasar," ujar seorang aktivis Muslim di Paris utara, Rachid Abu Zareaah, mengacu pada kelompok pemuda Muslim di suburb, Quatre Vents. "Namun begitu Ramadhan tiba, mereka menjadi malaikat," imbuh Rachid.

Di penjuru negara Eropa banyak pemuda Muslim Perancis meninggalkan perbuatan maksiat dan menyatakan perang terhadap perbuatan dosa dan godaan selama Ramadhan. Di Perancis sendiri, puasa dimulai pada 22 Agustus lalu.

Rachid mengatakan selama Ramadhan, pemuda Muslim mengubah perilaku buruk mereka dan benar-benar sadar menahan diri. "Mereka secara drastis berubah menjadi asketik dalam kesucian Ramadhan,"

"Bahkan para pengeder narkoba menjauhi aktivitas tersebut dan berganti berjualan parfum atau ornamen islami," tutur Rachid. "Kata-kata kasar juga hilang. Alih-alih anda hanya dapat mendengar mereka berdoa, memuji dan berdoa mohon ampunan pada Allah,"

Sejumlah survei baru-baru ini juga membenarkan pengaruh Ramadhan terhadap pemuda Muslim Perancis. Dalam sebuah studi terbaru dari pusat CSA, mengatakan lebih dari 90 persen pemuda Muslim di atas 18 tahun menjalankan kewajiban puasa. Pusat studi IFOP juga menyatakan dalam sebuah laporan bahwa 70 persen pemuda Muslim berpuasa saat Ramadhan.

Para pemuka Muslim di negara itu juga mengamini bahwa fenomena penghormatan terhadap Ramadhan karena pemuda masih memiliki akar Muslim. "Memenuhi kewajiban Ramadan memberi pemuda Muslim perasaan memiliki yang mereka butuhkan," ujar kepala Dewan Muslim Perancis (FCMC), Mohammed Mousawi.

"Itu membuat mereka merasa bahwa mereka memiliki latar belakang berbeda, akar berbeda dari semua masyarakat Perancis," ujarnya. Mousawi mengatakan pemuda Muslim Perancis pun menderita hal sama dalam krisis kebudayaan, sosial dan ekonomi seperti yang dialami kaum muda Barat.

"Namun pada saat Ramadhan, umat Muslim menyadari bahwa ada perbedaan antara mereka dan pemuda Perancis lain," ujarnya. "Mereka beralih ke identitas berbeda, meskipun hanya sebulan dalam setahun,"

sumber: Republika.co.id

Read More......